Contoh Informasi Tersurat dan Tersirat dalam Sebuah Teks Dilengkapi dengan Contoh Cerpen

ilmubindo.com | Kali ini admin akan bagikan materi berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam sebuah teks. Sesuatu yang disampaikan oleh pihak lain sering disebut informasi. Informasi tersebut kita terima dengan kegiatan mendengar atau membaca. Informasi yang diterima dapat secara langsung diucapkan atau ditulis oleh penyampai informasi, tetapi juga dapat disampaikan secara tidak langsung atau tersembunyi di balik ucapan atau tulisan.

Contoh Informasi Tersurat dan Tersirat dalam Sebuah Teks Dilengkapi dengan Contoh Cerpen
www.ilmubindo.com

Informasi yang disampaikan secara langsung atau tertulis disebut informasi tersurat, sedangkan informasi yang disampaikan secara tidak langsung atau tersembunyi disebut informasi tersirat.

Contoh:
  1. Sungai yang dialiri limbah industri kain Sritwx, airnya menjadi berubah warna. Warga sangat resah dengan air sungai yang terkena limbah industri kain, namun pihak Sritex kurang mengindahkan masalah tersebut. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus tentu akan mengganggu ekosistem lingkungan. Warga pun takut terhadap efek samping air tersebut bagi kesehatan. (informasi tersurat)
  2. Warga meminta agar pihak yang berwenang menangani masalah limbah industri. (informasi tersirat)
Berdasarkan informasi (informasi 1), warga mengungkapkan informasi secara langsung bahwa limbah industri mencemari sungai dan warga menjadi resah. Namun, di balik ucapan tersebut sebenarnya ada sesuatu yang tersirat (informasi 2) bahwa warga menginginkan agar pihak yang berwenang menangani masalah tersebut. Untuk menentukan informasi yang tersirat, kamu hendaknya mempu menyimpulkan fakta-fakta atau pendapat-pendapat yang telah ada sebelumnya. Berikut contoh uraiannya.
 
Informasi tersurat
  1. Air sungai yang dialiri limbah industri kain Sritex menjadi berubah warna. (fakta)
  2. Warga sangat resah Sritex kurang mengindahkan masalah tersebut. (pendapat)
  3. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tentu akan mengganggu ekosistem lingkungan. (pendapat)
  4. Warga pun takut terhadap efek samping air tersebut bagi kesehatan. (pendapat)
  5. Informasi tersirat
Simpulan
 
Warga meminta agar pihak yang berwenang menangani masalah limbah industri


Soal Latihan
 
Buatlah simpulan informasi yang tersirat dari informasi-informasi berikut ini!
  1. Industri kecil sebagai suatu komunitas masyarakat, barangkali harus diperhitungkan sebagai kekuatan strategis yang mendukung pengembangan kekuatan masyarakat, baik dalam kekuatan material maupun kekuatan moral. Sebagai kekuatan material, kelompok industri adalah pemberi kontribusi besar terhadap keuangan pemda (penyumbang PAD) sekaligus di dalamnya bernaung masyarakat kecil (pekerja) rata-rata pengrajin berlindung 10-100 tenaga kerja.
  2. Industri alat-alat pertanian yang semakin terpuruk akibat dari pengembangan teknologi industri (diesel) sehingga produk-produk industri kecilnya menjadi semakin surut dan tidak menarik. Pada aspek marketing (pemasaran), produk belum diupayakan secara optimal tentang bagaimana usaha mengembangkan pasar baik regional, nasional, maupun internasional.
  3. Hutan tidak hanya menghasilkan kayu, tetapi juga rotan (Calamus sp). Tumbuhan menjalar ini apabila dimanfaatkan dengan baik dapat menghasilkan keuntungan yang menakjubkan. Lihat saja pengalaman Drs. Samsudin pemilik Apen Rotan di Jalan. Pangeran Nata Kusuma, Gang Air Langga No. 9 Pontianak. Kalau sempat pergi ke show roomnya, Anda dapat menyaksikan berpasang-pasang meja kursi, vas bunga, lemari TV, keranjang pakaian, rak piring, dan segala jenis perabotan rumah tangga lainnya.
  4. Industri kecil dan industri rumah tangga yang memproduksi kain batik di Lawean, Mutihan, Sondakan, dan pasar Kliwon Solo bingung menghadapi permintaan pasar yang terus menurun. Naifnya lagi, di tengah kondisi bisnis yang tidak menguntungkan itu, harga bahan baku untuk produksi batik seperti pengunci warna, kain, dan obat pewarna naik sehingga membuat para pelaku resah untuk menutup biaya produksi yang terus meningkat.
Contoh Cerpen:
Lagu di Atas Bis

Sebuah buu malam jarak jauh meluncur dalam kecepatan sedang-sedang saja. Para penumpang baru berhenti untuk makan pada pertengahan perjalanan di tempat persinggahan bus-bus malam. Pohon tumbuh menyungkup sepanjang jalan, seolah mereka dengan senter di tangan berlari di antara dua deretan pohon. Dari dalam rumah penduduk di antara gelap pohon, di kiri kanan jalan muncul sekali-kali kerlip cahaya dari rumah penduduk. Selebihnya adalah sorot lampu bus yang menerangi kegelapan aspal yang terentang tak pernah habis. Lampu bus itu tidak ubahnya sepotong kapur tulis mencoreng di atas papan hitam di depan kelas.
Orang-orang di dalam bus itu tidak tertidur. Mereka merasa segar, karena mereka baru saja selesai makan makan malam di tengah perjalanan mereka. Sopir menghidupkan tape recorder. Para penumpang mendengarkan lagu yang berkumandang sambil berlena-lena. Tetapi di tengah-tengah lagu itu, terdengar orang berteriak.
"Bolehkah lagu itu ditukar? Saya ingin mendengarkan lagu jazz," kata penumpang yang lain.
"Tetapi saya tidak punya kaset jazz!" kata sopir.
"Aku membawa kaset lagu yang aku minta!" orang yang meminta lagu jazz mengeluarkan kaset jazz dari dalam sakunya dan berkumandanglah lagu jazz.
Tetapi, baru beberapa detik saja lagu itu berkumandang, terdengar pula orang berteriak.
"Bolehkah lagu itu ditukar?" kata penumpang yang berteriak itu kepada orang yang meminta lagu jazz.
"Boleh!" kata orang yang meminta lagu jazz itu.
"Saya ingin lagu disko," kata orang yang meminta lagu disko itu supaya diganti.
Tolong Pak Sopir,' kata orang yang meminta lagu disco tadi. "Bapak ini tidak suka dengan lagu kesenangan saya. Dia minta ditukar dengan irama disko."
"Tetapi saya tidak punya kaset disko!" kata sopir.
"Saya punya. Saya membawa kaset kesenangan saya!" kata orang itu. 
Dia pun mengeluarkan kaset dari dalam sakunya. Kemudian mengumandangkan pula lagu disko.
Para penumpang mendengarkan lagu itu hanya beberapa detik saja, sebab terdengar pula orang berteriak dari bangku yang lain.
"Bolehkah lagu itu di tukar?"
"Boleh!" kata orang yang meminta lagu disko.
"Saya ingin lagu keroncong." Kata orang yang berteriak tadi.
"Tolong Pak Sopir, Bapak ini tidak suka dengan lagu disko kesenangan saya. Dia minta lagu keroncong." kata orang yang berteriak disko.
"Tetapi saya tidak punya kaset keroncong!" kata sopir.
"Saya punya. Saya membawa kaset kesenangan saya!" orang itu mengambil kaset dari dalam saku bajunya. Kemudian mengumandangkan lagu irama kerocong.
Para penumpang mendengarkan lagu itu hanya beberapa saat saja. 
Seseorang berteriak pula dari bangku yang lain.
"Bolehkah lagu itu ditukar?"
"Boleh!" kata orang yang meminta lagu keroncong.
"Saya ingin lagu dangdut.'
"Tetapi saya tidak punya kaset dangdut!" kata sopir.
"Saya punya. Saya membawa kaset kesenangan saya!" Orang itu mengambil kaset dari dalam saku bajunya. Kemudian mengumandang lagu dangdut.
Para penumpang mendengar lagu itu. Tetapi beberapa saat kemudian, terdengar pula seseorang berteriak.
"Bolehkah lagu itu ditukar?"
"Boleh!" kata orang yang meminta lagu dangdut.
"Saya ingin lagu pop Indonesia."
"Tolong Pak Sopir, Bapak ini tidak suka dengan lagu dangdut kesenangan saya. Dia minta ditukar dengan lagu pop Indonesia."
"Tetapi saya tidak punya kaset pop Indonesia!" kata sopir.
"Saya punya. Saya selalu membawa kaset lagu kesukaan saya!"
Orang itu mengambil kaset dari dalam saku bajunya. Kemudian mengumandang lagu pop Indonesia. Tetapi baru saja lagu itu mengumandang, terdengar pula seseorang berteriak.
"Bolehkah lagu itu ditukar?"
"Boleh!" kata orang meminta lagu pop Indonesia.
"Saya ingin lagu gending Jawa."
"Tolong Pak Sopir, bapak ini tidak suka lagu pop Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar dengan gending Jawa."
"Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa!" kata sopir.
"Saya punya. Saya tidak pernah meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian kaset ini selalu saya bawa. Ini kaset lagu kesukaan saya, gending Jawa!"
Demikianlah seterusnya, para penumpang itu meminta setiap lagu yang diputar diganti. Tiba-tiba ada orang berteriak.
"Bolekah lagu itu ditukar?" kata orang yang berseragam hijau. Dia membawa pistol dua.
Orang yang meminta lagu-lagu mars perjuangan melihat kepadanya. Tetapi pada akhirnya dia berkata:
"Boleh! Mengapa tidak? Boleh! Lagu itu boleh ditukar."
"Saya ingin diputar lagu Indonesia Raya!" katanya.
"Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu mars perjuangan.
Padahal lagu itu menimbulkan semangat perjuangan pada saya. Bapak ini minta diputar lagu Indonesia raya.
"Tetapi saya tidak punya kaset Indonesia Raya."
"Kaset lagu apa saja yang kamu punya?" kata orang yang berseragam hijau lengkap dengan dua pistol di pinggangnya.
Sopir membongkar seluruh kaset di dalam laci.
"Kau harus punya kaset Indonesia Raya. Cari! dan mesti kau dapatkan!"
Sopir terus membongkar semua kaset. Dan dia menemukan kaset lagu Indonesia Raya di antara kaset yang ia bawa.
"Saya punya kaset Indonesia Raya!" teriak sopir gembira.
"Putar! Saya suka lagu Indonesia Raya!" kata orang yang berseragam hijau lengkap dengan dua pistol di pinggang "Tetapi teliga saya sakit mendengarnya!" kata orang yang berseragam hijau dengan tiga pistol di pinggangnya.
"Apa katamu? Sakit telingamu, katamu? Berarti kau tidak cinta tanah air!"
"Tetapi, tidak saatnya lagu kebangsaan itu diputar sekarang!"
"Sekarang adalah saatnya! Tidak kau lihat mereka sudah berkelahi. Masing-masing meminta lagu daerah mereka sendiri-sendiri."
"Tetapi telinga saya sakit mendengar lagu Indonesia Raya itu."
"Berarti kau penghianat! Kau boleh keluar dari bis ini!"
"Tetapi ...," kata orang berseragam hijau dengan tiga pistol di pinggangnya.
"Tetapi, kau sudah membayar ongkos? Itu maksudmu? Kata orang yang berseragam hijau dengan dua pistol di pinggangnya.
"Ya! Saya sudah membayar ongkos!"
"Saya akan ganti uang sisa ongkos perjalananmu. Kau boleh turun. Dan naik bis yang lain. Lagu Indonesia Raya ini harus mengumandang sampai tujuan kita berakhir. Kalau tidak suka, kau boleh keluar! Tidak ada tempat untuk orang yang tidak suka pada lagu kebangsaannya sendiri. Siapa yang tidak suka dengan lagu ini?"
"Saya suka!" kata orang yang berseragam hijau dengan sebuah pistol dipinggangnya. Mereka berdua menjadi memiliki tiga pistol.
Orang yang memakai seragam hijau lengkap dengan dua pistol di pinggangnya berdiri di atas tempat duduknya. Dia diikuti orang berseragam dengan satu pucuk pistol di pinggangnya.
"Cepat katakan! Siapa yang tidak suka dengan lagu ini?" teriak orang yang berseragam dengan dua pistol di pinggangnya.
"Tidak ada tempat bagi penghianat di bis ini!"
Semua orang diam. Termasuk orang yang memakai seragam dengan tiga pistol di pinggangnya. Dan lagu Indonesia Raya itu berkumandang sepanjang perjalanan, sampai mereka tiba di terminal terakhir.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang  "Contoh Informasi Tersurat dan Tersirat dalam Sebuah Teks Dilengkapi dengan Contoh Cerpen". Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik di sekolah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.