Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur dan Menceritakan Kembali Isi Teks Narasi Kelas VII Edisi Revisi 2016

ilmubindo.com_ Cerita Imajinasi merupakan hasil rekaan, imajinasi, maupun khayalan pengarangnya. Cerita itu tidak berdasarkan fakta. Teks cerita imajinasi bentuknya bermacam-macam. Ada yang berbentuk cerpen, dongeng, dan novel. Ketiga jenis karangan itu berupa cerita rekaan yang debenture oleh unsur-unsur yang sama, yakni tokoh, latar, dan urutan kejadian. Beberapa teks cerita imajinatif dunia terkenal adalah Harry Potter, The Lord of the Rings, dan Percy Jackson.

Untuk memahami isi teks cerita imajinasi, kita harus membedah unsur-unsurnya yang meliputi tema alur, tokoh, dan latar. Selain itu, terdapat pula unsur sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Berikut pemaparan selengkapnya.

a. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu teks cerita imajinasi menyangkut segala persoalan yang berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya.

Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur dan Menceritakan Kembali Isi Teks Narasi Kelas VII Edisi Revisi 2016
www.ilmubindo.com

b. Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Di dalam alur, terdapat rangkaian peristiwa. Secara umum, jalan cerita atau rangkain peristiwa di dalam suatu cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut.

1) Pengenalan situasi cerita
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

2) Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi parah tokohnya.

3) Menuju pada adanya konflik
Terjadinya peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4) Puncak konflik
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya, misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5) Penyelesaian
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun, ada pula novel yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa adanya penyelesaian.

c. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh-tokoh. Ada berbagai cara untuk menggambarkan karakter tokoh. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut.


Cara Penggambaran
Contoh
Karakter Tokoh
a. Menyebutkan secara langsung
Eli sangat ramah kepada teman-temannya. Ia tidak sombong walaupun selalu menjadi juara kelas.
Ramah, tidak sombong, pintar
b. Gambaran fisik
Ia berotot kekar. Perutnya sedikit buncit. Urat-urat leher tampak keluar apabila ia sedang berbicara.
Laki-laki kuat, kasar
c. Perilaku
Apabila berjalan, Soni selalu saja menengadah dan membusungkan dadanya. Ketika lewat di hadapan tetangganya, ia jarang sekali menyapa mereka.
Angkuh
d. Tata bahasa tokoh
“Kamu tahu tidak, sih, kalau aku ini saudaranya Pak Lurah? Seharusnya kamu sedikit sopan padaku. Enak saja berjalan tanpa permisi,” ujar Pak Parta kepada Eri.
Pemarah, sombong
e. Lingkungan kehidupan tokoh
Rumahnya tidak jauh dari selokan Cikapundung yang airnya selalu keruh walaupun tidak turun hujan. Anjing-anjing liar lalu lalang dengan gonggongan yang memekakkan. Siang itu, hari begitu panas karena atap seng yang terpanggang sinar matahari.
Tokoh yang miskin, kumuh.

d. Latar
Latar adalah tempat, waktu, dan suasana ketika peristiwa dalam cerita berlangsung. 

e. Sudut pandang
Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita, yaitu
1) berperan langsung sebagai orang pertama,sebagai tokoh utama, atau sebagai tokoh tambahan.
2) berperan sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pihak yang serba tahu atau sebagai pengamat.

f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa berfungsi menciptakan suatu nada atau suasana tertentu yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Bahasa dapat pula digunakan pengarang untuk menandai karakter tokoh. Karakter bijak dan jahat dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakan. Demikian pula, dengan tokoh anak-anak dan dewasa dapat pula dicerminkan dari kosakata ataupun struktur kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan.

g. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, amanat dalam cerita imajinasi akan disimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita. Oleh karena itu, untuk menemukannya, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, tetapi harus menghabiskannya sampai tuntas.

Untuk menceritakan kembali cerita imajinasi terlebih dahulu kita membaca atau menyimaknya dengan baik. Bersamaan dengan itu, kita harus mencatat bagian-bagian ataupun kejadian-kejadian peristiwa penting yang ada didalamnya.