ilmubindo.com_ Cerita fantasi terjadi pada masa sekarang. Cerita fantasi tersebut ditulis pada zaman sekarang. Tokoh dan latar cerita menggunakan nama dan latar pada zaman sekarang. Cerita fantasi tersebut misalnya cerpen dan novel yang menggunakan alur atau waktu saat ini.
Perhatikan kutipan berikut!
Pada terik sore itu, tiba-tiba sapaan hangat menyeru dari belakang.
"Arya, sudahlah! Kasihan sahabatmu itu. Jangan kau sesali kematiannya."
Suara lelaki itu mirip suara sahabatku. Aku tidak menoleh sedikit pun. Aku tetap terpaku pada kenang-kenangan dahulu. Jenuh sapa lelaki itu pun membuat lengannya merangkulku.
"Apa yang kau sesali dari kematian sahabatmu ini, Arya?"
"Oh ... Bang Dito."
www.ilmubindo.com
"Seandainya Abang tahu!" Bagaimana keceriaan hari kami saat mengejar mimpi. Grup band yang kami bentuk berdua adalah semangat yang diberikannya untukku agar terus mengejar citaku sebagai seorang penulis. Di dalam band kami itu ia selalu memberikan peluang kepadaku untuk menulis lirik-lirik lagu, Bang. "Seandainya Abang tahu." Hari-hari kami di kampus, selalu dikeluhkan oleh mata wanita-wanita. Mereka melirik ketampanan kami. Tapi tidak luka kami. Kala itu kami bahagia, saling menyembunyikan wajah luka karena cinta. "Seandainya Abang tahu!" Aku selalu menangis di hadapan Dimas. "Seandainya Abang tahu itu semua." Hanya Dimas yang tahu itu semua, Bang.
"Sudahlah!" Semua itu lampau. Kenyataannya yang sekarang kau lihat adalah kematian. Kematian dari sahabat karibmu, Dimas, yang juga adikku. Abang yang sering memakinya.