Contoh Soal Perbandingan Pola Pengembangan dan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Fabel - Try Out SMP 2020

ilmubindo.com_ Alur (plot) merupakan bagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Akan tetapi, pola pengembangan cerita suatu cerpen atau fabel tidaklah seragam.

Alur dapat dikategorikan dalam dua kategori, yaitu kronologis dan tidak kronologis. Alur berkategori kronologis adalah alur lurus atau maju, disebut progresif. Alur berkategori tidak kronologis adalah sorot balik (flash-back), mundur, disebut regresif. Alur lurus atau maju jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. Peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa kemudian. Alur sorot balik jika cerita tidak dimulai dari tahap awal, tetapi dari mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Karya yang beralur jenis ini langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik, bahkan konflik yang telah meruncing. Alur campuran, secara garis besar dalam cerita terdapat alur maju, tetapi di dalamnya sering terdapat adegan-adegan sorot balik.
Contoh Soal Perbandingan Pola Pengembangan dan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Fabel - Try Out SMP 2020
www.ilmubindo.com

Alur atau plot dibedakan ke dalam beberapa tahapan. Secara umum tahapan alur dibagi dalam bagian-bagian berikut.
Tahap penyituasian (situation)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal.
Tahap permunculan konflik (generating circumstances)
Konflik atau masalah-masalah dalam tahap ini mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik. Konflik tersebut akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya.
Tahap peningkatan konflik (rising action)
Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan menegangkan.
Tahap klimaks
Konflik yang dialami para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadi konflik 
Tahap penyelesaian (denouement)
Konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan yang dikendorkan, kemudian cerita diakhiri.

Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog atau narasi. Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh.

Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan bahasa pop sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam fabel menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal. Pemilihan bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut. Sebagai contoh sastrawan Umar kayam sering diselipi penggunaan istilah bahasa Jawa.

Contoh Soal UN:
1. Bacalah kedua kutipan berikut.
Kutipan Cerpen
Kutipan Fabel
Suminah teringat suara anaknya, Titin. “Ibu memang egois, apa begitu besar kesalahan saya, Bu, sampai-sampai Ibu tidak bisa memaafkan saya,” lanjut Titin. “Titin benar.” Suminah membatin. Tetapi, haruskah ada maaf untuk seorang anak, darah daging sendiri yang tega menyakiti orang tuanya sendiri? “Ibu akan kehilangan dua orang sekaligus jika Ibu juga membenci Kang Sapar,” Titin terus merajuk. Akhirnya, hati Suminah luluh juga atas rujukan Titin.
Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu, ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.

Perbandingan pola pengembangan kedua kutipan tersebut adalah ....
A. Cerpen: Tokoh manusia, bagian resolusi. Fabel: Tokoh hewan, bagian resolusi
B. Cerpen: Tokoh utama ibu, bagian resolusi. Fabel: Tokoh utama aku, bagian resolusi
C. Cerpen: Tokoh manusia, bagian orientasi. Fabel: Tokoh hewan, bagian orientasi
D. Cerpen: Tokoh utama ibu, bagian orientasi. Fabel: Tokoh utama aku, bagian orientasi

Pembahasan: 
Sesuai dengahn karakter tokohnya dan bagian masalah yang harus terselesaikan.

Jawaban: A

2. Bacalah kedua kutipan berikut!
Kutipan Cerpen
Kutipan Fabel
Ibu dan anak itu segera membuka bungkusan. Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas berkilau, tetapi ular yang mengejar ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi dari rumah Bawang Putih, pergi dari desa tempat Bawang Putih tinggal.
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah, ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang Semut berkeliling taman sambil menyapa hewan-hewan yang berada di taman itu.

Perbandingan pola pengembangan kedua kutipan tersebut adalah ....
A. Cerpen: siapa, bagaimana. Fabel: bagaimana, mengapa
B. Cerpen: kapan, mengapa. Fabel: siapa, apa
C. Cerpen: siapa, apa. Fabel: kapan, mengapa
D. Cerpen: di mana, mengapa. Fabel: mengapa, kapan

Pembahasan:
Dilihat dari kalimat pertama dan kalimat berikutnya.

Jawaban: C

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang Contoh Soal Perbandingan Pola Pengembangan dan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Fabel. Semoga contoh soal yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari contoh soal terbaru seputar pola pengembangan dan penggunaan bahasa dalam ujian nasional bahasa Indonesia. Selamat belajar dan semoga sukses.