Jenis-Jenis Teks Cerita Inspirasi | Berdasarkan Tokoh Lengkap dengan Contohnya

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Jenis-Jenis Teks Cerita Inspirasi | Berdasarkan Tokoh Lengkap dengan Contohnya
 www.ilmubindo.com

Jenis-Jenis Teks Cerita Inspirasi Berdasarkan Tokoh

Berikut ini adalah beberapa jenis dan contoh teks cerita inspirasi berdasarkan tokohnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun  jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh adalah sebagai berikut.

1. Cerita Inspirasi Tokoh Terkenal

Teks cerita inspirasi tokoh terkenal adalah teks cerita inspirasi yang menceritakan kisah-kisah orang terkenal. Orang terkenal yang dimaksud bersifat nonfiksi (nyata). Teks cerita inspirasi tokoh terkenal nonfiksi bersumber dari kisah-kisah nyata yang dilakoni oleh tokoh-tokoh terkenal. Teks cerita inspirasi sendiri oleh tokoh bersangkutan atau oleh orang lain yang mengetahui kejadian sebenarnya.

Contoh Cerita Inspirasi Tokoh:

Di bawah ini adalah salah satu contoh cerita inspirasi tokoh terkenal yaitu Susi Pudjiastuti. Adapun contoh teks cerita inspirasinya adalah sebagai berikut.

Susi Pudjiastuti

Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol.

Jenis-Jenis Teks Cerita Inspirasi | Berdasarkan Tokoh Lengkap dengan Contohnya

Setelah memilih untuk sekolah sebelum lulus SMA, ia mulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan , Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan.

Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setela sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster.

Bisni maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut, Susi membeli sebuah pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya, yang kemudian berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute pedalaman dan carter.

2. Teks Cerita Inspirasi Sufi

Teks cerita inspirasi sufi adalah teks cerita inspirasi yang menceritakan kisah-kisah sufi atau pemuka agama. Teks cerita inspiratif sufi menceritakan pengalaman sehari-hari seorang sufi. Tokoh sufi dalam cerita ini bersifat nonfiksi ataupun fiksi.

Contoh Cerita Inspirasi Sufi:

Berikut ini adalah contoh teks cerita inspirasi sufi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh teks cerita inspirasi sufi adalah sebagai berikut.

Tiga Orang Tuli dan Seorang Sufi Bisu

Suatu ketika hidup seorang penggembala miskin di sebuah desa kecil. Tiap hari ia membawa domba-domba gembalanya di sebuah padang rumput berbukit yang tak jauh dari rumahnya. Seorang gembala ini tuli sejak muda. Meskipun begitu, ia tak lagi menyesali pendengarannya yang rusak itu.

Jenis-Jenis Teks Cerita Inspirasi | Berdasarkan Tokoh Lengkap dengan Contohnya

Pada suatu hari, saat menggembalakan domba-dombanya, istrisi pengembala lupa menggirim bungkusan makanan. Makanan juga tidak diantar oleh anak si gembala hingga matahari terus bergerak tepat berada di atas kepala.

"Aku akan pulang mengambilnya," pikir si gembala.

Ia tiba-tiba melihat seorang tak seberapa jauh sedang memotong rumput di pinggir bukit. Ia menghampirinya dan berkata, 

"Saudaraku, tolong jaga domba-domba ini dan awasi jangan sampai ada yang berkeliaran hingga tersesat. Karena istriku ceroboh lupa mengirim makanan untukku, aku harus pulan mengambil makanan. Aku akan kembali segera."

Pemotong rumput tersebut ternyata juga tuli. Ia tak mendengar apa pun yang pengembala itu katakan. Ia juga tak paham maksudnya, tapi ia berusaha menerka. Ia menjawab, 

"Mengapa aku harus memberimu rumput yang kupotong sendiri untuk hewan piaraanku? Aku di rumah punya seekor sapi dan dua ekor kambing. Aku pergi jauh-jauh ke sini untuk mencari makan untuk hewan-hewanku itu. Sudahlah, menjauhlah dariku. Aku tidak mau berurusan dengan orang sepertimu yang ingin mengambil milikku yang sedikit ini." Ia berkata begitu sembari menggerakkan tangannya.

Pengembala yang tidak mendengar apa pun yang dikatakan perumput menjawab, 

"Oh, terima kasih teman atas kesediaanmu. Aku akan segera mungkin kembali. Semoga keselamatan da berkah selalu menyertaimu. Engkau telah benar-benar meringankan tugasku."

Ia segera berlari menuju rumah. Setelah tiba, ia mendapati istrinya sakit demam dan sedang dirawat para istri tetangga. Ia mengambil bungkusan makanan dan berlari kembali ke bukit. Dengan sigap ia segera menghitung domba-dombanya dengan cermat. Semuanya masih lengkap. Dalam hati ia bergumam, "Sungguh mulia pribadi yang memotong rumput itu. Ia benar-benar bisa dipercaya. Ia menjaga domba-dombaku dan tidak mengharap ucapan terima kasih dariku. Sungguh luar biasa. Aku akan memberi domba pincang ini. Toh, memang domba pincang ini awalnya mau kusembelih. Biar domba ini untuknya saja sebagai ungkapan terima kasihku. Ini akan menjadi makanan yang lezat untuk keluarganya."

Sambil memanggul domba pincang di atas bahunya, ia berlari mendekati pemotong rumput itu dan berteriak, "Hai saudaraku, ini hadiah dariku karena engkai telah menjaga domba-dombaku. Istriku ternyata sedang sakit, makanya ia lupa mengirim. Terimalah domba ini untuk makan malam nanti." Ia mengatakan itu sembari menunjukkan domba pincang.

"Dasar pengembala busuk! Aku tak melihat apapun yang terjadi selama kamu pergi. Bagaimana kau menyuruhku aku bertanggung jawab atas kaki pincang dombamu? Aku sibuk memotong rumput dan sama sekali tak tahu terkait kejadian yang menimpa kaki dombamu. Pergilah! Kalau kau mendekat, aku akan memukulmu!" jawab pemotong rumput dengan raut muka marah.

Sang penggembala heran kenapa pemotong rumput marah. Ia lalu berusaha memanggil seorang musafir penunggang kuda bagus yang kebetulan sedang melintas.

"Tolong katakan padaku apa yang diucapkan pemotong rumput ini! Aku ini tuli. Aku tidak mengerti kenapa tuli. Aku tidak mengerti kenapa ia menolak pemberianku berupa seekor domba ini dengan ekspresi kekesalan seperti tadi."

Si pengembala dan pemotong rumput mulai sama-sama meneriaki si penunggang kuda. Penunggang kuda kemudian turun dari kudanya dan menghampiri keduanya. Sang musafir ini ternyata pencuri kuda. Ia juga tuli seperti pengembala kuda maupun pemotong rumput. Ia tak mendengar apa pun yang dikatakan keduanya. Ia sebenarnya sedang tersesat dan bermaksud bertanya kepada mereka ia berada di mana. Tapi, melihat sikap mengancam keduanya, ia berkata,

"Benar-benar, temanku! Aku memang barusan mencuri kuda. Aku mengakui. Tapi, aku tahu kalau ini milik kalian. Maafkan aku karena aku mudah tergoda dan tak berpikir panjang."

"Aku tidak tahu apa-apa terhadap pincangnya dombanya ini!" teriak pemotong rumput.

"Suruh ia katakan padaku, mengapa ia menolak pemberianku!" desak si pengembala. "Aku hanya ingin memberikannya hadiah sebagai ucapan terima kasih!"

"Aku mengaku mengambil kuda," ujar si pencuri, "Tapi aku tuli dan aku tidak tahu siapa di antara kalian berdua pemilik kuda ini."

Pada saat itu di kejauhan tampak seorang sufi tua sedang berjalan mendekat. Pemotong rumput segera menarik jubah sang darwis dan berkata,

"Tuan darwis yang mulia, aku orang tuli yang tak mengerti ujung pangkal apa yang dibicarakan dua orang ini. Aku memohon kebijaksanaan Anda, adili dan teriakkan masing-masing."

Namun, si darwis yang ternyata bisu itu tidak menjawab sepatah kata pun. Ia hanya memandangi dengan penuh selidik ketiga orang tuli itu yang sekarang mulai menghentikan teriakan masing-masing. Ia memandangi ketiganya dengan tatapan tajam. Satu per satu. Hingga mereka mulai muncul rasa tak enak. Mata hitam si darwis menusuk tajam ke mata mereka bertiga bergantian, seolah berusaha keras mencari petunjuk kebenaran dari situasi ini.

Masing-masing orang tuli itu nulai takut dengan sorot mata si darwis, kalau-kalau ia akan menyihir mereka atau mengendalikan kemauan mereka. Tiba-tiba si pencuri melompat ke punggung kudanya dan segera memacu lari kudanya kencang-kencang. Begitu pula dengan si penggembala segera mengiring gembalaannya menjauh ke sebelah bukit. Si pemotong rumput yang tadinya tidak berani menatap mata si darwis segera mengemasi hasil sabitan rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya di bahu lalu berjalan menuruni bukit.

Sang darwis melanjutka perjalanannya. Ia berpikir dalam hati, kadang-kadang kata-kata tak berfungsi apa-apa dan tidak terlalu berguna. Mungkin lebih baik orang tidak perlu banyak mengucapkannya!

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik dalam memahami jenis-jenis teks cerita inspirasi berdasarkan tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selamat belajar dan terima kasih.