Langkah-Langkah Mengenali Unsur Pembangun Buku Fiksi dan Nonfiksi

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan langkah-langkah mengenali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami langkah-langkah mengenali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami langkah-langkah mengenali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 revisi.

Langkah-Langkah Mengenali Unsur Pembangun Buku Fiksi dan Nonfiksi
www.ilmubindo.com

A. Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi

Buku fiksi adalah buku yang isinya bukan berdasarkan peristiwa yang telah terjadi namun hanya merupakan imajinasi penulis saja. Buku fiksi berupa novel, kumpulan cerita pendek ataupun buku cerita bergambar. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisi cerita yang benar-benar terjadi atau berlangsung, atau berisi tentang ilmu pengetahuan. Buku ini ditulis dengan memaparkan fakta sesuai dengan kenyataan. Buku nonfiksi berupa ilmu pengetahuan ataupun buku cerita yang berdasar sejarah.

B. Unsur Pembangun Buku Fiksi

Sebuah teks fiksi dibangun oleh beberapa unsur yang saling mendukung dan berkaitan. Secara umum, buku fiksi dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun teks fiksi dari dalam atau dari fiksi itu sendiri. Unsur intrinsik dalam buku fiksi meliputi tema, alur, amanat, sudut pandang, latar, tokoh, dan gaya bahasa.

1. Tema

Tema yaitu pokok persoalan yang menajadi dasar atau inti cerita fiksi. Ada beberapa jenis tema yang sering digarap menjadi tema yang menarik dalam buku fiksi, misalnya kejujuran, persahabatan, perjuangan, kemanusian, atau ketuhanan.

2. Alur atau Plot

Alur atau plot yaitu jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri atas tahap perkenalan, konflik, klimaks, dan antiklimaks. Alur dapat berupa alur maju (sesuai urutan), alur mundur (urutan terbalik), dan alur campuran (perpaduan alur maju dan alur mundur).

3. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat cerita memiliki kaitan yang sangat erat kaitannya dengan konflik. Oleh karena itu, amanat ada yang disampaikan secara langsung (tersurat) dan ada juga yang disampaikan secara tidak langsung (tersirat).

4. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang di dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memosisikan dirinya dalam cerita yang dikisahkan. Pengarang bisa menjadi tokoh utama atau menjadi seorang tokoh yang berada di luar cerita, misalnya menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti ia atau dia.

5. Latar 

Latar adalah keterangan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita, misalnya berlangsung di sebuah kantor (tempat) pada pagi hari (waktu) dalam keadaan tegang (suasana).

6. Tokoh

Tokoh adalah para pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi protagonis (tokoh utama) dan antagonis (tokoh yang bertentangan dengan protagonis). Pada sebuah teks fiksi, tokoh utama tidak selalu berwatak baik.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam menyajikan cerita, khususnya yang terkait dengan penggunaan bahasa.

C. Contoh Sinopsis Novel

Di bawah ini adalah contoh sinopsis novel Perahu Kertas dalam buku fiksi dan nonfiksi. Semoga apa yang admin bagikan ini bermanafaat buat anak didik dalam memahami contoh sinopsis novel Perahu Kertas.

Langkah-Langkah Mengenali Unsur Pembangun Buku Fiksi dan Nonfiksi

Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di negara tersebut selama hampir enam tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh sang ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.

Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku dongeng, ingin menjadi seorang perancang dongeng pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongeng bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.

Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen di mana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. "Diamnya " mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan Kugy, Keenan, dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petulangan berjudul "Jenderal Pilik dan Pasukan Alit". Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.

Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan, sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongeng "Jenderal Pilik dan Pasukan Alit". Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.

Secara umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kembali bermuara seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel Perahu Kertas menarik untuk di baca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur Dee dalam cerita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik Dee lainnya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah mengenali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 revisi. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami langkah-langkah mengenali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 revisi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.