Buku Nonfiksi : Pengertian, Unsur, dan Langkah-Langkah Merangkum Buku Fiksi dan Nonfiksi

ilmubindo.com | Apa yang di maksud dengan buku fiksi dan nonfiksi? Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, unsur-unsur, dan langkah-langkah merangkum buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 semester 2 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, unsur-unsur, dan langkah-langkah merangkum buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian, unsur-unsur, dan langkah-langkah merangkum buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Buku Nonfiksi : Pengertian, Unsur, dan Langkah-Langkah Merangkum Buku Fiksi dan Nonfiksi
www.ilmubindo.com

A. Pengertian Buku Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang bersumber dari fakta dan data secara objektif. Misalnya, buku pelajaran, ensiklopedia, esai, jurnal, buku dokumenter, biografi, atau laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, dan disertasi).

B. Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi

Di bawah ini adalah beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam buku fiksi dan nonfiksi. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.

1. Buku Fiksi
  • sampul buku
  • pokok bab buku
  • judul bab (opsional)
  • tokoh dan penokohan
  • tema cerita
  • bahasa yang digunakan
  • penyajian alur cerita
2. Buku Nonfiksi
  • sampul buku
  • pokok bab buku
  • judul bab dab subbab
  • isi buku
  • cara menyajikan isi buku
  • bahasa yang digunakan
  • sistematika penulisan
C. Pengertian Rangkuman

Rangkuman merupakan hasil menyarikan semua gagasan pokok (intisari) sebuah tulisan atau buku menjadi bentuk ringkas dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang sesuai dengan teks aslinya.

D. Langkah-Langkah Merangkum Buku Nonfiksi

Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah yang bisa kalian gunakan dalam merangkum buku nonfiksi. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Baca dan pahami informasi umum buku.
  2. Baca dan pahami isi buku secara umum melalui daftar isi dan kata pengantar.
  3. Perhatikan sistematika penulisan buku.
  4. Catatlah gagasan utama dan beberapa data penting sebagai bahan rangkuman.
  5. Rangkailah dan kembangkan gagasan utama menjadi rangkuman isi buku.
 E. Langkah-Langkah Merangkum Isi Buku dengan Peta Pikiran

Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah merangkum isi buku dengan peta pikiran. Adapun langkah-langkah dalam merangkum isi buku dengan peta pikiran adalah sebagai berikut.
  1. Tulislah judul buku di tengah-tengah kertas dan berilah ikon.
  2. Buat cabang utama yang berkaitan dengan topik dalam buku dengan warna berbeda.
  3. Kembangkan setiap cabang utama dalam beberapa subcabang.
  4. Usahakan setiap cabang diberi label dengan kata kunci.
  5. Gunakan garis-garis penghubung agar mudah memahami alu dan urutannya.
  6. Buatlah garis pengingat jika ada kaitannya antara subcabang yang berbeda.
F. Langkah-Langkah Menyusun Tanggapan Terhadap Buku

Di bawah ini adalah beberapa langkah-langkah dalam menyusun tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi. Adapun beberapa langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Bacalah buku dengan saksama sampai tuntas.
  2. Tandai bagian-bagian buku yang dianggap menarik untuk ditanggapi.
  3. Susunlah tanggapan secara objektif dengan alasan logis dan masuk akal.
  4. Baca ulang tanggapan, perbaiki jika ada kesalahan
G. Contoh Buku Fiksi dan Nonfiksi

Di bawah ini adalah salah satu contoh teks fiksi yang berjudul 'Azab dan Sengsara' dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh sinopsis dari novel tersebut adalah sebagai berikut.

Penulis: Merari Siregar
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama Terbit: 1920
Jumlah Halaman:

Novel yang satu ini dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia zaman di mana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa Melayu yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan percintaan seorang gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang bahagia tetapi justru pada kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama Mariamin dan Aminu'ddin. Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda nasib. Aminu'ddin merupakan anak kepala kampung. Seorang bangsawan yang kaya raya dan disengani banyak orang. Sementara itu Mariamin tumbuh di lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah berkenalan dan bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu'ddin dan Mariamin merasakan Aminu'ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya ini diutarakan pada ibu dan ayahnya, Banginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia menganggap Mariamin masih keluarnganya dan dengan menikahkan dengan Aminu'ddin, ia bisa menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda datang dari ayah Aminu'ddin yang Baginda Diatas. Ia diam-diam tidak menyetujui rencana Aminu'ddin sebab ia beranggapan pernikahan tersebut tidak pantas dan akan menurunkan derajat bangsawannya.

Untuk mewujudkan niatnya, akhirnya Aminu'ddin berangkat ke Medan untuk mencari kerja. Saat di Medan, ia masih rajin berkirim kabar dengan Mariamin. Sampai suatu waktu, ia menggirim berita ke kampung bahwa ia sudah siap untuk berumah tangga dengan wanita pujaannya tersebut. Sayangnya, Baginda Diatas, ayah Aminu'ddin tidak setuju. Ia menyusun rencana agar istrinya tidak menyetujui keinginan Aminu'ddin. Caranya, ia membawa istrinya ke dukun sewaan dan pura-pura meramal jodoh terbaik untuk Aminu'ddin, anaknya. Sang dukun berkata bahwa jodoh Aminu'ddin bukanlah Mariamin melainkan seorang gadis bangsawan di desa mereka. Ibu Aminu'ddin pun percaya dan setuju ke Medan dengan membawa gadis bangsawan yang hendak dinikahkan dengan Aminu'ddin.

Saat mereka tiba di Medan, Aminu'ddin kaget sebab keputusan orang tuanya menjodohkan dengan gadis tersebut memukul jiwanya. Tapi ia tidak bisa menolak sebab saat itu ia terikat adat yang harus selalu patuh pada keputusan orang tua. Akhirnya Aminu'ddin mengirim surat kepada Mariamin sambil memohon maaf karena ia terpaksa menikahi gadis lain meskipun tanpa cinta. Mendengar kabar tersebut, Mariamin sangat sedih. Ia bahkan sempat sakit. Setahun berselang, ibu Mariamin akhirnya menerima pinangan seorang laki-laki bernama Kasibun. Ia berharap pernikahan tersebut akan mengobati luka Mariamin. Akan tetapi apa yang diniatkan Ibu Mariamin tidak terjadi. Pernikahan tersebut malah menambah penderitaan lain bagi Mariamin. Sebab, ternyata Kasibun memiliki istri yang diceraikannya dengan alasan ingin menikahi Mariamin.

Pada akhirnya Mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan suaminya, Karibun ke Polisi. Akhirnya Karibun ditetapkan bersalah dan diwajibkan membayar denda serta melepaskan Mariamin tak lagi jadi istrinya. Mariamin akhirnya kembali ke desanya dan hidup menderita di sana. Ia sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam derita.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pengertian, unsur-unsur, dan langkah-langkah merangkum buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali dapat membantu anak didik dalam memahami pengertian, unsur-unsur, dan langkah-langkah merangkum buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.