Jenis-Jenis Teks Persuasi Berdasarkan Tujuannya | Bahasa Indonesia Kelas 8 Revisi

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan jenis-jenis teks persuasi berdasarkan tujuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang jenis-jenis teks persuasi berdasarkan tujuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami jenis-jenis teks persuasi berdasarkan tujuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Jenis-Jenis Teks Persuasi Berdasarkan Tujuannya | Bahasa Indonesia Kelas 8 Revisi
www.ilmubindo.com

A. Jenis Teks Persuasi

Teks persuasi berisi saran, ajakan, imbauan, atau larangan yang mempengaruhi orang lain untuk melakukan suatu hal. Hal tersebut merupakan tujuan ingin dicapai oleh penulis. Ada beberapa jenis teks persuasi yang biasa digunakan oleh berbagai pihak dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, teks persuasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu teks persuasi politik, teks persuasi pendidikan, teks persuasi iklan, dan teks persuasi propoganda.

Penggunaan teks persuasi dapat bertujuan politik, misalhnya dimanfaatkan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengajak para masyarakat agar mengikuti pemilihan umum yang berlangsung di wilayah tempat tinggalnya. Penggunaan teks persuasi juga bertujuan mendidik, misalnya di manfaatkan oleh lembaga kemasyarakatan seperti BNN untuk mengimbau masyarakat dari berbagai usia untuk menghindari narkoba. Di samping itu, teks persuasi juga digunakan untuk advertensi atau periklanan, misalnya suatu perusahaan ingin mengajak masyarakat menggunakan produk perusahaan tersebut. Penggunaan teks persuasi yang lain juga bertujuan sebagai propoganda, misalnya penyangkalan terhadap anggapan yang menjatuhkan suatu pihak untuk menyakinkan masyarakat agar tidak percaya pada anggapan tersebut. Teks persuasi propoganda biasanya dimuat dalam majalah.

B. Contoh Soal Teks Persuasi

Di bawah ini adalah beberapa contoh teks persuasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun beberapa contoh teks persuasi tersebut adalah sebagai berikut.

Hilangkan Stres dengan Membaca!

Stres merupakan kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh suatu hal di luar diri seseorang, seperti rasa tertekan dan terhimpit oleh keadaan tertentu. Stres menyebabkan ketegangan psikis dan fisik. Seseorang yang stres akan diliputi kecemasan, bahkan pada sesuatu yang belum terjadi. Hal ini sebaiknya tidak terjadi secara berlarut-larut karena akan semakin mengganggu kesehatan.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi stres. Salah satu cara tersebut adalah membaca. Membaca dapat mengalihkan perhatian seseorang dari penyebab stres. Hal ini disebabkan kegiatan membaca membuat seseorang fokus pada sesuatu yang dibacanya. Secara tidak langsung, seseorang akan terhanyut dalam gagasan atau imajinasi penulis dan melupakan sejenak beban yang membuatnya stres. Hal tersebut telah terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Sussex pada tahun 2009.

Dengan demikian, jika kita mengalami stres sebaiknya luangkanlah waktu untuk membaca buku kesukaan. Begitu pula dengan orang lain yang juga mengalami stres, sarankan kepada orang tersebut untuk mengurangi stres dengan membaca.

Berhati-Hatilah di Jalan Raya

Orang yang disebut pengguna jalan raya tidak hanya orang-orang yang berkendara di jalan raya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitar jalan raya tersebut, yaitu pejalan kaki. Sudah sewajarnya jika setiap pengguna jalan berhati-hati saat berada di jalan raya. Hal ini disebabkan semakin rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan, baik keselamatan diri maupun keselamatan pengguna jalan lain. Atas dasar waktu, orang-orang yang kurang memperhatikan keselamatan tersebut biasanya berpendapat "yang penting sampai". Pendapat tersebut bukan berarti menyepakati bahwa setiap pengguna jalan dapat melakukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas yang tertulis dalam Undang-Undang lalu Lintas No. 22 tahun 2009. Hal inilah yang menjadi penyebab utama bahaya di jalan.

Jalan raya dikatakan berbahaya karena pelanggar-pelanggar lalu lintas tersebut dapat memicu kecelakaan yang dapat merugikan orang lain. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut, mulai dari kemacetan hingga korban meninggal. Indonesia termasuk negara yang mempunyai tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi dunia setelah Tiongkok dan India. Hal tersebut diungkapkan berdasarkan hasil survei WHO dan The Global Report On Road Safety. Tidak heran jika banyak orang menyimpulkan bahwa jalan raya merupakan "penghilang nyawa" terbesar setelah penyakit kanker. 

Saat menggunakan jalan raya sebaiknya kita disiplin untuk menjalankan aturan yang menunjang keselamatan dan kenyamanan diri, serta pengguna jalan lain. Kesabaran juga dibutuhkan oleh pengguna jalan raya. Gunakan jalan raya sesuai dengan fungsinya. Patuhilah setiap rambu lalu lintas. Jangan berkendara dengan kecepatan yang terlalu tinggi, terutama saat jalanan ramai. Mari kita saling menghormati sesama pengguna jalan agar tercipta suasana aman nyaman di perjalanan.

Beretika di Media Sosial

Perkembangan teknologi berupa internet memudahkan manusia untuk mengakses segala informasi da terhubung dengan banyak orang di seluruh dunia. Kemudahan tersebut sangat dirasakan menfaatnya, terutama bagi pengguna media sosial. Dengan media sosial, seseorang dapat berkomunikasi jarak jauh dengan orang lain yang berada diseluruh belahan dunia. Pengguna media sosial dapat menjalin hubungan sosial tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dengan demikian, pergaulan akan semakin luas. Itulah keunggulan dan keuntungan memanfaatkan media sosial.

 Di samping memberikan keuntungan dan kemudahan, media sosial juga mempunyai dampak buruk. Interaksi sosial tanpa bertatap muka seperti yang terjadi pada media sosial dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa tulis yang digunakan untuk menyampaikan pesan tidak disertai dengan pelafalan, penekanan, dan ekspresi tertentu sehingga para pengguna akan menyimpulkan hal-hal yang berbeda. Selain itu, kondisi tidak bertatap muka ini juga membuat pengguna media sosial tak acuh terhadap etika.

Salah satu kasus yang banyak diperkarakan sampai ranah hukum adalah penggunaan media sosial. Hal ini biasanya berkaitan dengan penyebaran konten negatif atau pelanggaran hak asasi manusia oleh pengguna media sosial. Tidak jarang pengguna media sosial menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak sopan untuk menjatuhkan atau memengaruhi pihak lain. Misalnya, karena merasa sakit hati dengan pihak tertentu, seorang pengguna mengungkapkan kekesalannya di media sosial dengan menjelek-jelekkan nama seseorang. Pengguna media sosial tersebut akan dituduh melakukan pencemaran nama baik pihak yang bersangkutan. Hal tersebut menunjukkan bahwa "perang" media sosial menyebabkan para penggunanya terjerat hukum. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Sungguh tidak pantas, jika sebagai orang yang beragama dan terpelajar dengan mudah merendahkan orang lain. Tentu kita tidak mau mendapat masalah di kemudian hari karena ketidakhati-hatian dalam menggunakan media sosial. Tidak sedikit pelajaran yang dapat kita ambil dari para pengguna media sosial yang harus berurusan dengan hukum karena salah memanfaatkan media sosial. Oleh karena itu, bersikaplah bijak dalam menanggapi suatu hal di media sosial. Tetaplah beretika, apa pun media yang kita gunakan untuk berkomunikasi.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang jenis-jenis teks persuasi berdasarkan tujuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami jenis-jenis teks persuasi berdasarkan tujuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.