Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi (Revisi 2017)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi (Revisi 2017)
www.ilmubindo.com

A. Pengertian Teks Ekspalanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab-akibat serta juga prosesnya.

B. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri teks eksplanasi. Adapun ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Teks Eksplanasi Menggunakan Istilah -Istilah Teknis
Istilah teknis adalah istilah berkaitan dengan bidang ilmu tertentu. Jika sebuah teks eksplanasi menjelaskan fenomena alam, istilah-istilah teknis di bidang ilmu alam akan digunakan. Kadang-kadang makna istilah teknis ini jarang diketahui oleh pembaca. Pembaca dapat menemukan artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pembaca dapat pula mencari arti kata di kamus istilah. Kamus istilah ialah kamus khusus yang berisi istilah-istilah di bidang tertentu. Istilah-istilah teknis juga sering diganti menjadi istilah-istilah populer. Penggantian ini dilakukan agar pembaca awam mudah memahami teks.
2. Teks Eksplanasi Menggunakan Kalimat Aktif dan Pasif.
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan. Contoh kalimat aktif, Andi membersihkan kelas. Dalam kalimat tersebut, Andi melakukan pekerjaan yaitu membersihkan kelas. Sebaliknya, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Contoh kalimat pasif, Kelas dibersihkan oleh Andi. Dalam kalimat tersebut, kelas dikenai pekerjaan yaitu dibersihkan oleh Andi.

Ada perbedaan antara susunan kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif memiliki predikat kata kerja/verba bermakna 'melakukan pekerjaan'. Predikat tersebut diawali dengan imbuhan me-. Kalimat aktif memiliki susunan subjek, predikat, dan objek. Dalam contoh sebelumnya, Andi merupakan subjek. Kata membersihkan merupakan predikat. Kata kelas merupakan objek.

Kalimat pasif memiliki predikat kata kerja/verba berawalan di-. Subjek dalam kalimat aktif menjadi objek dalam kalimat pasif. Sebaliknya, objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif. Susunan unsur-unsur kalimat aktif ini dapat dilihat dalam contoh kalimat kelas dibersihkan oleh Andi.
3. Teks Eksplanasi Menggunakan Kalimat Tanya (Interogatif) dan Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung makna pertanyaan. Sementara itu, kalimat berita adalah kalimat yang mengandung pernyataan tertentu. Kalimatnya diakhiri tanda tanya, sedangkan kalimat berita diakhiri tanda titik.

Perhatikan contoh berikut!
1) Mengapa hujan turun?
2) Hujan turun karena pengaruh curah hujan tinggi.

Kalimat 1) merupakan contoh kalimat tanya. Kalimat 2) merupakan contoh kalimat berita.
4. Teks Eksplanasi Ditulis untuk Menjawab Pertanyaan Bagaimana
Kata tanya bagaimana membutuhkan jawaban berupa proses sesuatu terjadi. Teks eksplanasi ditulis untuk menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa (kronologis). Oleh karena itu, penulis teks eksplanasi harus menguasai bidang yang ditulisnya. Contohnya, teks eksplanasi tentang proses terjadinya gempa bumi sebaiknya ditulis oleh ahli geologi.
5. Teks Eksplanasi Ditulis untuk Menjawab Pertanyaan Mengapa
Kata tanya mengapa membutuhkan jawaban berupa penjelasan sebab-akibat (kausalitas). Dengan kata lain, teks eksplanasi tidak hanya menjelaskan proses, tetapi juga menjelaskan hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penulis teks eksplanasi harus dapat menganalisis proses terjadinya sesuatu. Hasil analisis tersebut dipaparkan dalam sebuah teks eksplanasi.
6. Teks Eksplanasi Ditulis Berdasarkan Hasil Penelitian Ilmiah
Penelitian dapat dilakukan oleh penulis atau orang lain. Jika penelitian dilakukan oleh orang lain, penulis cukup mengutip hasil penelitian tersebut dalam teks. Penulis menjadikan hasil penelitian tersebut sebagai sumber referensi. Untuk menghargai jasa peneliti tersebut, penulis dapat mencantumkan nama sang peneliti sebagai orang yang mengemukakan pendapat yang dikutip.

C. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan teks lainnya. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.

a. Menggunakan konjungsi, kausalitas, antara lain sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan sehingga.
Contoh:
Lapisan udara panas yang berada dekat dengan tanah akan terperangkap oleh lapisan udara dingin yang berada di atasnya. Oleh karena itu, cahaya mengalami pembiasan secara horizontal pada pandangan. Pembiasan tersebut bergerak ke atas karena pengaruh internal total.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada, dan akhirnya.
Contoh:
Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat terkena panas matahari. Air yang menguap melayang ke udara, lalu bergerak menuju awan yang tinggi.
c. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti penceritanya.
Contoh:
Surabaya, hujan asam, fatamorgana, banjir, dan gaya hidup.
d. Menggunakan kata istilah sesuai dengan topik yang dibahas.
Contoh:
Proses terjadinya angin puting beliung erat kaitannya dengan keberadaan awan Kumulonimbus (Cb). Awan Cb terbentuk oleh uap air hasil penguapan intensif. Dalam waktu tertentu, uap air itu akan terangkut ke bawah awan Cumulus, awan Cumulus biasa tumbuh dari awan-awan stratus yang kemudian berkembang menjadi awan cumulus. Temperatur di dalam awan lebih hangat dibanding dengan suhu udara di sekitarnya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.