Teks Eksposisi | Membedakan Teks Eksposisi dengan Jenis Teks Lainnya (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang bagaimana cara membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bagaimana cara membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan semoga apa yang admin bagikan kali ini ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami bagaimana cara membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 

Teks Eksposisi | Membedakan Teks Eksposisi dengan Jenis Teks Lainnya (Revisi)
www.ilmubindo.com

Perhatikan teks di bawah ini!
Menurut catatan, lebih dari sepuluh ribu benda purbakala telah terdaftar Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah Purbakala (Ditlinbinjarah). Benda-benda bersejarah yang terdaftar itu baru sebagian kecil saja. Keterbatasan daftar-daftar benda tersebut karena Yogyakarta dan kota-kota lain, terutama kota yang dahulunya berstatus kerajaan, masih ada keluarga yang menyimpan benda purbakala dan belum dilaporkan atau didaftarkan ke Ditlinbinjarah. Pada umumnya, benda-benda yang mereka simpan merupakan peninggalan leluhur mereka.

Teks di atas bersifat ekspositif. Ide pokok tersebut adalah "benda-benda purbakala yang terdaftar di Ditlinbinjarah". Ide pokok tersebut dilengkapi dengan sejumlah fakta sebagai berikut.
  1. Lebih dari sepuluh ribu benda purbakala telah terdaftar di Ditlinbinjarah.
  2. Keterbatasan daftar benda-benda tersebut karena masih ada keluarga yang menyimpan benda peninggalan leluhur mereka.
  3. Pada umumnya, benda-benda purbakala yang mereka simpan merupakan peninggalan leluhur mereka.
Dari strukturnya, teks eksposisi berbeda dengan jenis teks lainnya. Sturuktur teks eksposisi adalah sebagai berikut.
  1. Tesis bagian ini berisi kalimat yang menyatakan sudut pandang dan argumen awal penulis terhadap suatu masalah atau topik yang akan dibahas.
  2. Argumen pendukung bagian ini berisi serangkaian argumen yang disertai dengan fakta-fakta yang memperkuat argumen tersebut.
  3. Kesimpulan bagian ini berisi ringkasan argumen yang disertai dengan saran-saran.
Berikut ini adalah salah satu contoh teks eksposisi yang bisa kalian jadikan sebagai referensi dalam membedakan teks eksposisi dengan jenis lainnya. Adapun contoh teks tersebut adalah sebagai berikut.


Bawang merah (Allium oscalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun pada saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga harganya anjlok. Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan pemerintah yang sering kali memperparah kejatuhan harga bawang merah di pasaran.

Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan budidaya bawang merah diluar musim. Seiring dengan pembatasan kegiatan budidaya di musim-musim puncak.

Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 hingga 900 meter dari permukaan laut. Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32 derajat celcius. Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar 5pH 5,6-7. 

Benih bawang merah yang baik berasal dari umbi yang dipanen tua, lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari dataran tinggi. Benih bawang merah yang baik setidaknya telah disimpan 2-3 cm dengan bentuk yang bagus, tidak cacat, berwarna merah tua mengkilap.

Untuk penanaman tanah dibuat bedengan dengan lebar 1-2,2 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesuai dengan kondisi kebun. Jarak antar bedengan 50 cm, sekaligus dijadikan parit sedalam 20 cm, gemburkan tanahnya. Bentuk permukaan atau bagian atas bedengan rata, tidak melengkung.

Tambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5 ton per hektar apabila keasaman tanah kurang dari pH 5,6. Penambahan kapur setidaknya diberikan 2 minggu sebelum tanam.

Budidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan penyakit. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra produksi adalah hama dan ulat penyakit layu. Hama ulat (Spodoptera sp) menyerang daun, gejala terlihat bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti gigitan ulat. 

Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan fungsidia.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang bagaimana cara membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini bermanfaat buat anak didik sekalian dalam memahami bagaimana cara membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kiranya bermanfaat dan terima kasih.