8+ Langkah-Langkah Menulis Cerpen | Bahasa Indonesia Kelas IX (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan langkah-langkah menulis teks cerpen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX (sembilan) revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang langkah-langkah menulis teks cerpen dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam membuat teks cerpen yang baik dan benar.

8+ Langkah-Langkah Menulis Cerpen | Bahasa Indonesia Kelas IX (Revisi)

A. Hal-Hal yang Diperhatikan

Berikut ini merupakan hal-hal yang akan membantu kalian untuk bisa menulis cerpen. Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Belajarlah dengan membaca cerpen-cerpen orang lain.
  2. Tanamkan keyakinan bahwa kalian mampu menulis cerpen.
  3. Tulis saja ide kalian.

B. Prinsip Menulis Cerpen

Berikut ini adalah prinsip menulis cerpen sebagai berikut.

  1. Tulis sekarang.
  2. Jangan takut gagal.
  3. Jangan menyerah.

C. Langkah-Langkah Menulis Cerpen

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menulis cerpen bagi pemula adalah sebagai berikut.

1. Mencari Gagasan

Gagasan atau ide cerita adalah hal pertama yang harus dimiliki penulis. Ide ini biasanya tidak muncul begitu saja, penulis-penulis ternama selalu mendapatkan ide mereka ketika menjalani kehidupan sehari-hari. Sebagai murid SMP tentu setiap hari, kalian pergi ke sekolah. Dalam perjalanan ke sekolah, cobalah amati kejadian di sekitarmu. Apakah di jalan ada seorang pedagang, penyapu jalanan, atau bahkan penjajah surat kabar? Ide sering muncul dari hal-hal kecil yang sebelumnya luput dari pengamatan kita. Dengan lebih peka mengamati, ide itu akan muncul secara alami. Sebagai contoh, ketika melihat penjaja surat kabr yang begitu gigih, kalian memeroleh ide membuat cerpen dengan judul "Kegigihan Tukang Koran". Nah, mungkin kalian juga bisa menemukan ide-ide lain berdasarkan pengamatan.

2. Percaya dengan Gaya Bahasa Sendiri

Ide yang sudah kalian peroleh dapat kalian tuliskan. Hal terpenting yang perlu kalian ingat adalah jangan merasa malu, takut, atau enggan menuliskan idemu apa adanya menggunakan bahasa yang biasa digunakan sehari-hari. Apapun hasilnya, itu adalah cerpen buatanmu. Kamu yang mencari ide dan menuliskannya. Kalian akan merasa bangga setelah selesai menuliskan idemu. Perlu diingat pula bahwa kalian tidak perlu memaksakan diri untuk menulis dengan gaya bahasa indah.

3. Mengawali Cerita

Banyak penulis pemula yang bingung cara mengawali cerita. Perlu diketahui, paragraf awal adalah bagian terpenting dari cerpen. Paragraf awal penting karena mencerminkan inti cerpen. Biasanya pembaca akan menilai sebuah cerpen dari paragraf awalnya. Pembaca memutuskan akan membaca cerpen atau tidak bergantung paragraf awalnya. Jadi, paragraf ini harus dibuat semenarik mungkin. Tujuannya adalah memancing pembaca agar terus membaca. Teknik populer yang sering digunakan untuk mengawali cerpen adalah in medias res, yaitu memulai cerpen dari tengah konflik. Teknik ini sangat mudah digunakan siapa saja. Kalian tinggal menuliskan suatu aksi atau peristiwa sebagai kunci yang paling menarik di awal.

4. Memadukan Peristiwa-Peristiwa Kunci

Setelah selesai membuka cerita, lanjutkanlah menulis secara mengalir. Buatlah paragraf demi paragraf dengan mencurahkan seluruh perasaan dan pikiran. Jangan pikirkan bagaimana hasilnya nanti. Tulis saja semuanya dengan gayamu sendiri tanpa ragu. Dengan sendirinya, alur cerita akan terbentuk. Ide-ide paragraf berikutnya pun akan terbayang dengan jelas.

5. Menentukan Ending (Penutup)

Paragraf pembuka sangat penting. Namun, ending atau penutup cerita pun tak kalah penting. Ending adalah bagian yang dapat menorehkan kesan mendalam di hati pembaca, ending memancing pembaca untuk merenung. Tuliskanlah endingmu semenarik mungkin. Buatlah pembaca merenung dan berintropeksi. Cara yang paling mudah adalah dengan menulis ending mengejutkan. Artinya, pembaca sama sekali tidak mengira bahwa cerpen kalian akan berakhir seperti itu.

6. Mengendapkan Cerpen

Ketika selesai ditulis, kalian jangan buru-buru menunjukkannya kepada orang lain. Bersabarlah. Tunggulah beberapa hari, kemudian baca lagi cerpen karyamu. Setelah beberapa waktu, pikirkan kalian sudah tersegarkan kembali. Jadi, kalian dapat menilai cerpen kalian sendiri dengan lebih objektif.

7. Menyunting Cerpen yang Diendapkan

Setelah diendapkan, bacalah cerpen kalian dan dapatkan kesalahan sebanyak-banyaknya. Anggaplah, kalian sedang membaca karya orang lain sehingga kalian lebih objektif. Periksalah hal--hal teknis, seperti PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tanda baca, dan keterhubungan paragraf. Jangan lupa periksa pula hal-hal nonteknis, seperti kelogisan alur cerita. Setelah selesai, yakinlah diri kalian bahwa cerpen kalian sudah "mantap" dan siap di baca oleh orang lain.

8. Jangan Pernah Berhenti Menulis

"Menulis adalah sebuah perjalanan" demikian kata pepatah. Artinya, kita tidak boleh berpuas diri ketika berhasil menulis satu cerpen. Kita juga tidak boleh merasa sudah hebat ketika ada yang mengatakan cerpen kita bagus. Kemampuan menulis itu tidak ada batasnya. Jadi, kita harus terus menulis dan belajar agar kualitas karya kita semakin meningkat.