Menyimpulkan Isi Tersirat dalam Cerpen UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9

ilmubindo.com_ Makna tersirat/implisit adalah makna/arti/frasa/kalimat yang untuk mengetahuinya perlu membaca keseluruhan isi (baik kalimat utama maupun kalimat penjelasnya) karena tidak dituliskan secara jelas.
Makna tersirat dalam cerpen hanya terlihat dalam kata, dan juga unsur intrinsiknya.

1. Cermatilah teks cerita pendek berikut!
Disebut-sebut, kemampuan turun-temurun Banun ini tak hanya ampuh mengobati patah-tulang orang-orang tani. Tetapi bisa juga mempertautkan kembali lutut kuda yang retak, akibat bendi yang dihelanya terguling lantaran sarat muatan. Kedua, Banun yang kehandalannya lebih dipercayai ketimbang bidan desa yang belum apa-apa sudah angkat tangan, yang menyarankan pasien buntingnya bersalin di rumah sakit kabupaten. Sedemikian mumpuninya kemampuan Banun  kedua ini, bidan desa merasa lebih banyak menimba pengalaman dari Banun ketimbang dari buku-buku semasa di akademi.

Menyimpulkan Isi Tersirat dalam Cerpen UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9
www.ilmubindo.com

Simpulan karakter tokoh Banun dalam kutipan cerita pendek tersebut adalah ....
A. orang yang tak punya kecakapan apa-apa.
B. orang yang punya kecakapan, tetapi tak mau berbagi.
C. orang yang tidak memunyai kecakapan, tetapi mau berbagi.
D. orang yang memunyai kecakapan, tetapi mau berbagi dan menyerahkan keahliannya jika tidak sanggup.

2. Cermatilah cerpen berikut!
(1) Semula ia hanya dipanggil Banun. (2) Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar, seseorang menambahkan kata "kikir" di belakang nama ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun kikir. (3) Konon, hingga kini, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kekikiran Banun. (4) Kekikiran karena memperjuangkan hidup. Kehidupan untuk diri sendiri dan anaknya karena sudah ditinggal suaminya.

Simpulan bahwa tokoh Banun memunyai sifat kikir yang berlebihan terlihat pada kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

3. Bacalah cerpen berikut!
Selesai belajar, dia menyuruh saya pulang karena hendak pergi mencari jangkrik. Saya langsung ingin menyatakan ingin ikut, tapi dia keberatan. Ayah dan ibunya pun melarang. Saya memang sering mendengar anak-anak beramai-ramai berangkat ke sawah untuk mencari jangkrik. Jangkrik-jangkrik yang diperoleh nantinya dapat dijual atau hanya sebagai koleksi, ditempatkan di sebuah kotak, lalu sesekali digelitik dengan lidi atau sehelai ijuk agar berteriak lantang. Dari apa yang saya dengar itu, proses mencarinya sangat mengasyikan. Sayang, Ayah tidak pernah membolehkan saya. Namun, malam itu saya nekat dan sahabat saya itu akhirnya tidak kuasa menolak.

Simpulan karakter tokoh saya dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. orang yang tak tahu diri.
B. orang yang ingin menang sendiri.
C. orang yang tidak memunyai kemauan.
D. orang yang memunyai kemauan yang kuat.

4. Bacalah cerpen berikut!
(1) Dua-tiga hari pertama, Mak Inang cukup senang berada di rumah berdinding batu setengah triplek milik Jamal. (2) Rasa senangnya itu bersumber dari cucu bujangnya yang masih merah itu. (3) Walau, sesungguhnya Mak Inang terkaget-kaget saat Kurti mengantarnya ke rumah Jamal. (4) Dalam benaknya yang mulai ringkih, Jamal berada di rumah-rumah beton yang diceritakan Mak Sangkut, bukan di rumah kecil sepengap ini.

Simpulan bahwa harapan tokoh Mak Inang tidak sesuai dengan kenyataan terdapat pada kalimat ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

5. Cermati cerpen berikut!
Tarisa banyak difitnah oleh keluarga Rafli. Mula-mula ia dituduh sebagai pembawa sial dalam kehidupan keluarga Ibu Aminah, lalu dituduh pembawa sial atas terbakarnya tokoh buku keluarga Aminah. Pendek kata, kehadiran Tarisa dipandang sebagai sumber malapetaka dan kehancuran keluarga Ibu Aminah. Bahkan, perkawinan Rafli dan Tarisa pun terancam bubar. Akan tetapi, sumber segala persoalan sebenarnya bermula dari kehadiran sosok Farida.

Simpulan isi tersirat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Setiap manusia yang melakukan tindakan tertentu akan memetik buah dari segala tindakannya suatu saat nanti.
B. Maksud yang baik belum tentu dapat diterima sebagai suatu kebaikan, namun jangan pernah berhenti untuk berbuat baik.
C. Bencana tidak diketahui dari mana datangnya, bencana dapat datang kapan saja tetapi jangan pernah putus asa.
D. Kita harus waspada terhadap kehadiran orang ketiga yang justru sering menimbulkan masalah dan kehancuran keluarga.