ilmubindo.com_ Dari
balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di sebelah seberang itu
segar dan penuh daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup tergerai dan
jatuh di belahan punggung. Batang-bantang yang ramping dan meliuk-lik
oleh embusan angin melenggang tenang dan penuh pesona. Ketika angin
tiba-tiba bertiup lebih kencang, pelepah-pelepah itu serempak terjulur
sejajar satu arah, seperti tangan-tangan penari yang mengikuti irama
hujan.
Teks
di atas merupakan contoh deskripsi. Disebut demikian karena teks itu
menggambarkan suatu objek atau keadaan tertentu dengan terperinci. Objek
yang dimaksud dapat berupa keadaan alam, misalnya Pantai Parangtritis
atau Gunung Bromo. Mungkin pula objeknya berupa hewan, misalnya kucing
yang bernama si Manis. Objeknya dapat berupa pula orang.
www.ilmubindo.com
Dengan teks tersebut, penulis bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan langsung objek dengan terperinci. Informasi dalam teks deskripsi mencakup hal-hal seputar objek tersebut.
Teks semacam ini dapat kita temukan secara utuh, dapat pula sebagai bagian dari teks lainnya. Sebagai contoh, deskripsi sering muncul dalam cerita tentang pengalaman, cerpen, dongeng, ataupun puisi.
Dalam teks diskripsi, suatu objek diperinci dengan berbagai pola pengembangan, yaitu sebagai berikut.
1. Pola tematis
Pola ini tersusun berdasarkan tema ataupun aspek-aspek tertentu, misalnya bentuk, perilaku, dan aspek-aspek lainnya.
2. Pola keruangan atau spasial
Pola ini tersusun menurut urutan ruang, misalnya dari atas ke bawah, atau dari pinggir ke tengah. Berikut contohnya.
Remang-remang di belakang penggung itu. Hampir-hampir tidak kelihatan apa saja yang ada di sana. Akan tetapi, tidak demikian dengan keadaan di depan panggung, di sana terang benderang. Apalagi di atas panggungnya. Sepertinya, jarum pun kalau terjatuh di sana akan terlihat.
Urutan keruangan dalam paragraf itu adalah
1) di belakang panggung itu,
2) di depan panggung,
3) di atas panggung.
3. Pola urutan waktu
Pola deskripsi ini memaparkan suatu keadaan antarwaktu. Namun, yang disampaikan bukan peristiwa, melainkan kondisi ataupun keadaannya, entah berkenan dengan tempat, orang, benda, dan hal lainnya.