Informasi yang Terdapat dalam Teks Deskripsi Berjudul “Gending Sriwijaya, Tari Kolosal Penyambut Tamu Raja

ilmubindo.com_ Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian kolosal peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Tarian yang dahulu hanya dipentaskan oleh kalangan internal kerajaan ini dimaksudkan sebagai tari penyambutan bagi tamu kerajaan. Kini tari Gending Sriwijaya kerap dipentaskan oleh masyarakat Palembang dalam berbagai kegiatan seperti pernikahan, pertemuan-pertemuan instansi pemerintahan, hingga dalam berbagai perhelatan budaya.

Secara umum, tari Gending Sriwijaya ditarikan oleh sembilan orang penari yang semuanya adalah perempuan. Sembilan penari tersebut merupakan representasi sembilan sungai yang ada di Provinsi Sumatra Selatan. Para penari Gending Sriwijaya dikawal oleh dua orang laki-laki lengkap dengan payung dan tombak di tangannya. Seorang penari gending membawa tepak berisi sekapur sirih yang nantinya akan diberikan kepada tamu yang dianggap spesial sebagai bentuk penghormatan.

Musik yang mengiringi tari Gending Sriwijaya adalah musik yang keluar dari perpaduan alat musik gamelan. Musik gending tersebut dilengkapi dengan vokal yang umumnya menggambarkan kegembiraan dan ucapan syukur atas kesejahteraan. Meski demikian, belakangan tari Gending Sriwijaya tidak melulu diiringi oleh musik gending secara langsung, tetapi hanya menggunakan rekaman dari musik yang sudah ada.

Informasi yang Terdapat dalam Teks Deskripsi Berjudul “Gending Sriwijaya, Tari Kolosal Penyambut Tamu Raja
www.ilmubindo.com

Gerak tari Gending Sriwijaya didominasi oleh gerak membungkuk dan berlutut. Penari sesekali melempar senyum sambul melentikkan jari-jari kuku. Gerak tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu. Gerakan inti dalam tari Gending Sriwijaya adalah gerak penari utama yang membawakan tepak berisi sekapur sirih untuk diberikan kepada tamu kehormatan. Dahulu pembawa tepak berisi sekapur sirih hanya diperbolehkan bagi para remaja putri dari keturunan raja.

Tari Gending Sriwijaya merupakan representasi nenek moyang Nusantara. Tari ini juga melambangkan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati persaudaraan. Tarian ini menggambarkan kegembiraan para gadis. Tarian ini juga menggambarkan Kerajaan Sriwijaya sebagai tuan rumah yang ramah, sikap saling menghormati sesama manusia, dan bersyukur atas karunia Tuhan yang Maha Esa.

Untuk menentukan informasi yang terdapat dalam teks deskripsi, kalian dapat membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks deskripsi tersebut. Jawaban-jawaban pertanyaan tersebut merupakan informasi dalam teks deskripsi. 

Contoh:
1.       Kapan tari Gending Sriwijaya biasanya dipentaskan?
Jawaban:
Pada zaman dahulu, tari Gending Sriwijaya hanya dipentaskan oleh kalangan internal kerajaan ini kerajaan ini dimaksudkan sebagai tari penyambutan bagi tamu kerajaan. Kini tari Gending Sriwijaya kerap dipentaskan oleh masyarakat Palembang dalam berbagai kegiatan seperti pernikahan, hingga dalam berbagai perhelatan budaya.
2.       Berapa jumlah penari tari Gending Sriwijaya?
Jawaban:
Secara umum, tari Gending Sriwijaya ditarikan oleh sembilan orang penari yang semuanya adalah perempuan. Para penari Gending Sriwijaya dikawal oleh dua orang laki-laki lengkap dengan payung dan tombak di tangannya.
 
3.       Apakah musik yang mengiringi tari Gending Sriwijaya?
Jawaban:
Musik yang mengiringi tari Gending Sriwijaya adalah musik yang keluar dari perpaduan alat musik gamelan.
4.       Bagaimanakah gerak tari Gending Sriwijaya?
Jawaban:
Gerak tari Gending Sriwijaya didominasi oleh gerak membungkuk dan berlutut. Penari sesekali melempar senyum sambul melentikkan jari-jari kuku. Gerak tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu. Gerakan inti dalam tari Gending Sriwijaya adalah gerak penari utama yang membawakan tepak berisi sekapur sirih untuk diberikan kepada tamu kehormatan. Dahulu pembawa tepak berisi sekapur sirih hanya diperbolehkan bagi para remaja putri dari keturunan raja.
5.       Apakah tujuan pementasan tari Gending Sriwijaya?
Jawaban:
Tari Gending Sriwijaya bertujuan  merepresentasi nenek moyang Nusantara. Tari ini juga melambangkan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati persaudaraan. Tarian ini menggambarkan kegembiraan para gadis. Tarian ini juga menggambarkan Kerajaan Sriwijaya sebagai tuan rumah yang ramah, sikap saling menghormati sesama manusia, dan bersyukur atas karunia Tuhan yang Maha Esa.