Langkah-Langkah Mengamati dan Membuat Komentar Buku Fiksi dan Nonfiksi (Revisi)

ilmubindo.com | Kali ini admin akan membagikan contoh materi teks Fiksi dan Nonfiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 7. Semoga materi yang admin bagikan kali ini dapat membantu rekan guru dan juga peserta didik dalam mencari referensi materi tentang teks Fiksi dan Nonfiksi. Selamat belajar dan semoga apa yang kalian pelajari dapat menambah wawasan kalian tentang buku Fiksi dan Nonfiksi. Kalian dapat memberi tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi. Tanggapan tersebut bisa berupa penilaian kelebihan dan kekurangan sebuah buku. Sebelum melakukan penilaian, kita harus terlebih dahulu membuat garis-garis besar dari buku yang kita telah baca sebelumnya. Ini akan sangat membantu kita ketika menulis tanggapan.

Langkah-Langkah Mengamati dan Membuat Komentar Buku Fiksi dan Nonfiksi (Revisi)
www.ilmubindo.com

A. Pengertian Buku Fiksi

Buku fiksi merupakan buku yang menyajikan kejadian atau peristiwa kehidupan berdasarkan imajinasi sang pengarang. Ide, gagasan, ilham sang pengarang bisa saja bersumber dari fakta dalam kehidupan nyata sehari-hari. Namun, fakta tersebut telah diolah dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kemampuan imajinasi pengarang. Meskipun kisah yang disajikan dalam buku fiksi seperti kejadian yang sebenarnya, buku fiksi tetap menyajikan peristiwa atau kejadian berdasarkan rekaan pengarangnya. Buku-buku seperti buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, atau buku naskah drama termasuk ke dalam buku fiksi.

B. Menilai Buku Fiksi

Langkah untuk dapat menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Kalian dapat menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini untuk memberikan komentar terhadap buku fiksi.
  1. Bagaimana judul atau tema yang dikembangkan.
  2. Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita.
  3. Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh.
  4. Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang.
  5. Apakah kalimat-kalimat yang digunakan pengarang memiliki keunikan dan kekuatan membangun cerita.
  6. Tokoh apa yang paling kamu sukai dan mengapa.
Sementara itu, kalian juga dapat menjawab pertanyaan berikut untuk memberikan komentar terhadap buku nonfiksi.
  1. Apa judul dan tema buku.
  2. Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku.
  3. Apa garis besar isi buku.
  4. Apakah buku ditunjang oleh gambar, ilustrasi, tabel, dan grafik.
  5. Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku.
  6. Apakah bahasanya mudah dipahami.
  7. Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya.
C. Contoh Buku Fiksi

Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka/Truedee
Terbit Pertama Kali: 2010
Jumlah Halaman: 444

Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di negara tersebut selama hampir enam tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh sang ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.

Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku dongeng, ingin menjadi seorang perancang dongeng pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongeng bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.

Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen di mana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. "Diamnya " mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan Kugy, Keenan, dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petulangan berjudul "Jenderal Pilik dan Pasukan Alit". Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.

Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan, sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongeng "Jenderal Pilik dan Pasukan Alit". Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.

Secara umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kembali bermuara seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel Perahu Kertas menarik untuk di baca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur Dee dalam cerita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik Dee lainnya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah mengamati dan membuat komentar buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami langkah-langkah mengamati dan membuat komentar buku fiksi dan nonfiksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.