ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian, macam-macam, fungsi latar dalam teks cerpen. Semoga apa yang
admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi
tentang pengertian, jenis-jenis, contoh latar, serta contoh teks cerpen.
Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak
positif yang baik bagi perkembangan belajar anak didik, khususnya dalam
memahami lebih dalam tentang latar dalam teks cerpen.
www.ilmubindo.com
Teks cerpen memuat unsur-unsur pembangun
cerita. Unsur pembangun cerita tersebut adalah salah satunya unsur
intrinsik bagian latar. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
pengertian dan jenis-jenis latar yang terdapat dalam unsur intrinsik
cerpen.
A. Pengertian Latar
Latar
atau setting disebut landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat,
hubungan, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar adalah keterangan mengenai
ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam suatu
karya sastra. Atau definisi latar yang lainnya adalah unsur intrinsik
pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu, serta suasana yang terjadi
pada suatu peristiwa di dalam karya sastra.
B. Macam-Macam Latar
Adapun jenis dan macam-macam latar dalam teks cerpen adalah sebagai berikut.
1. Latar Tempat
Latar
tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam karya fiksi. Latar tempat yaitu di mana tempat tokoh
atau si pelaku mengalami kejadian atau peristiwa di dalam cerita.
Seperti, di dalam bangunan tua, di sebuah gedung, di lautan, di dalam
hutan, di sekolah, di sebuah pesawat, di ruang angkasa, dan lain
sebagainya.
2. Latar Waktu
Latar
waktu berhubungan dengan masalah 'kapan' terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar waktu adalah saat di mana
tokoh atau si pelaku melakukan sesuatu pada saat kejadian peristiwa
dalam cerita yang sedang telah terjadi. Seperti, pagi hari, siang hari,
sore hari, malam hari, di zaman dulu, dimasa depan, kapan hari, dan lain
sebagainya.
3. Latar Sosial
Latar
sosial menyaran pada unsur-unsur berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan sosial mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat,
tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan hidup.
4. Latar Suasana
Latar
suasana yaitu apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau di pelaku
melakukan sesuatu. Seperti, saat galau, gembira, sedih, lelah, jenuh,
bosan, mengantuk, ramai, sepi, seram, dan sebagainya.
5. Latar Alat
Latar
alat adalah apa saja yang diperlukan atau dipakai si pelaku dalam suatu
cerita. Seperti, tombak, pistol, pedang, buku, pulpen, kayu, papan,
baju, dan sebagainya.
C. Fungsi Latar
Fungsi
latar adalah untuk memberikan suatu gambaran yang jelas supaya
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu karya sastra benar-benar
terjadi atau memberikan informasi yang jelas mengenai situasi di dalam
sebuah cerita.
D. Contoh Teks Cerpen
Adapun contoh teks cerpen adalah sebagai berikut.
Ibu dan Bangunan Tua
Orang-orang
di sekitar, terutama yang wanita menjerit. Aku terkejut dan memeluk
ayahku. Ia sudah tak bergerak lagi! Dengus nafasnya sudah tak terdengar
lagi. Ia sudah tiada! Ia meninggal di sini tanpa istri dan anak-anaknya
yang lain. Ia meninggalkan misi kepada ibuku yang harus memperjuangkan
hidup kami, yang masih penuh dengan bimbingan.
Kini
ibu berjuang menghidupi kami bertiga. Ayah tidak menikmati hasil
perjuangannya ketika pasukan Belanda mundur dari Cirebon dan Indonesia
merdeka sepenuhnya!
Orang-orang
bergembira. Tentara-tentara kembali dari hutan ke kota. Mereka berjalan
dengan gagah, membawa senjata seadanya. Pakaiannya seragam dengan
lencana merah putih. Kakakku tertua kembali pula ke rumah.
Bekal
pendidikan Ibu dari desa kurang. Hanya kemauan dan bimbingan ayahku
selama hidup saja yang memberi semangat Ibu untuk membesarkan
anak-anaknya.
"Aku
tidak ingin membawa anak-anakku ke desa kembali," ujar ibuku kepada
tetangga-tetangga yang datang. "Aku akan membesarkan anak-anakku di
kota. Bersekolah dan kelak mereka akan meneruskan perjuangan ayah
mereka."
Ibu
mulai dengan memperbaiki lubang-lubang bekas tembakan peluru di rumah
penginapan tempat usaha ayah yang sering dijadikan pertemuan tokoh-tokoh
politik, lalu memperbaiki kasur, ranjang, dan kamar yang rusak karena
ditempati tentara-tentara.
Kami
mulai makan dengan beras jagung. Kami mulai dengan pakaian
tambal-tambal bekas jahitan. Ibu mulai menjahit dan mendatangkan
saudaranya dari kampung untuk membantu mengurus segala hal untuk
perusahaan ini.
Banyak
yang dilakukan ibuku untuk menghidupi anak-anaknya menghadapi zaman
darurat ini. Membuka kamar murah hanya menghampar tikar. Kadang-kadang
Ibu sampai malam hari menjahit pakaian dan menjualnya di pasar-pasar,
juga menitipkan barang dagangan kepada anak-anaknya untuk dijual di
sekolah.
Dari
hasil inilah kami melata. Aku senang melihat ibuku membangun kembali
perusahaan ayah, sebuah penginapan, berupa bangunan tua dengan
kamar-kamar sederhana.
Orang-orang
tadinya mencela dan meragukan Ibu yang masih belum cukup pengalaman,
berasal dari desa, sekolah pun tak sampai tamat, bisa membangun kembali
puing-puing perusahaan Ayah akibat perang. Akan tetapi, kemajuan demi
kemajuan terjadi. Penghasilan dari losmen inilah yang membiayai kami
sekolah.
Malam itu kudapati Ibu yang kian berkerut karena menghadapi berbagai kesulitan, merenung di kamarnya.
"Kau tidak usah ikut gundah, Nak," ujarnya ketika ia mengetahui wajahku penuh tanda tanya.
"Aku harus tahu kesulitan Ibu," jawabku perlahan. Ibu menarik nafas panjang.
"Baiklah," akhirnya ibuku memutuskan. "Kau tahu Nak, penginapan kita terletak di dekat stasiun kereta api?"
"Ya, Bu. Tamu-tamu juga kebanyakan dari sana," jawabku.
"Nah.
Dalam waktu dekat kita harus berjuang hebat lagi. Kita sekarang
mendapat saingan begitu hebat dari losmen dan hotel-hotel baru. Kita
ketinggalan karena rumah kita sudah terlampau tua. Susah lagi kita
mencari tamu dan mengandalkan pada perusahaan ini."
Tapi karena keuletan Ibu, losmen kita maju dibanding yang lain.
Dikutip dari "Tayuban"
dalam kumpulan cerpen Tiga Kota,
karya Nugroho Notosusanto
Demikialah yang dapat admin bagikan tentang pengertian, macam-macam, dan fungsi latar dalam teks cerpen. Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik. Semoga bermanfaat dan terima kasih.