Kohesi dalam Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia Kelas VIII (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi tentang kohesi dalam teks eksposisi bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang kohesi dalam teks eksposisi bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami kohesi dalam teks eksposisi bahasa Indonesia.

Kohesi dalam Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia Kelas VIII (Revisi)
www.ilmubindo.com

A. Pengertian Kohesi

Kohesi adalah hubungan kepaduan antarkalimat dalam paragraf. Kohesi dan koherensi merupakan syarat utama kewacaaan atau tekstualitas. Keduanya merupakan konsep kepaduan. Pengertian kohesi adalah kepaduan bentuk, sedangkan koherensi adalah kepaduan makna. Teks atau wacana yang yang kohesif berarti setiap unsur lahirnya terpadu secara internal dalam satuan teks tersebut. Tegasnya, setiap komponen teks lahir, misalnya kata aktual yang didengar atau dibaca, saling terhubung dalam rangkaian. 

B. Jenis-Jenis Kohesi

Di bawah ini adalah beberapa jenis kohesi dalam teks eksposisi. Adapun jenis-jenis kohesi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kosakata. Kohesi leksikal dapat berupa pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim.

a) Pengulangan Kata
Pengulangan kata adalah sekelompok kata dalam kalimat yang mengalami reduplikasi (pengulangan kata) yang berarti bahwa dalam kalimat tersebut terdapat kata-kata yang diulang.
Contoh:
a. Pak Guru galak itu tidak hadir sehingga anak-anak dengan leluasa mengobrol di dalam kelas.
b. Pada saat musim semi dedaunan mulai tumbuh menghiasi pekarangan.

b) Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim juga disebut persamaan kata atau padanan kata.
Contoh:
a. Bapak - Ayah
b. Mikro - Kecil
c. Pintar - Cerdas
d. Dungu - Bodoh
e. Cantik - Anggun
f. Hebat - Jago

c) Antonim
Antonim adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lainnya. Lebih sederhananya, antonim adalah suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh:
a. kaya x miskin
b. rajin x malas
c. surga x neraka
d. atas x bawah
e. mahal x murah

d) Hiponim
Hiponim adalah suatu kata atau frasa khusus, atau memiliki arti khusus yang terkandung dalam kelompok, jenis, atau satuan tertentu. Makna yang terkandung dalam hiponim tercakup dalam arti yang belum umum.
Contoh:
Di laut Papua terdapat berbagai macam jenis ikan seperti ikan pari, hiu, paus, salmon, tuna, dan lain-lain. Hiponim ikan pari, ikan hiu, ikan paus, ikan salmon, ikan tuna, hipernim: ikan.

 2. Kohesi Gramatikal

Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai melalui penggunaan elemen dan aturan gramatikal dalam kaimat dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu pengacuan referensi, subsitutisi, dan elipis.

a) Referensi
Refensi adalah dalam wacana lisan atau terdapat berbagai unsur seperti pelaku perbuatan yang dilakukan oleh pelaku, dan tempat peraturan.
Contoh:
a. Hartono menulis buku lagi. Dia memang produktif
b. Dengan sepedanya itu Pak Amat menelusuri kota Lamongan

b) Subtitusi
Subtitusi adalah berpegang pada pandangan substitusi sederhana yang di situ suatu ungkapan dapat begitu aja diganti dengan yang lain dalam teks.
Contoh:
Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada pembimbing beliau, penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik.

c) Elipsis
Elipsis adalah proses penghilangan kata atau satuan-satuan bahasa lain yang dapat dimunculkan kembali dalam pemahamannya. Bentuk atau unsur yang dilesapkan dapat diperkirakan wujudnya dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa.
Contoh:
Tuhan selalu memberikan kekuatan dan ketenangan ketika saya menghadapi saat-saat yang menentukan dalam penyusunan tesis ini.

C. Contoh Teks

Di bawah ini adalah beberapa contoh teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun beberapa contoh teks eksposisi tersebut adalah sebagai berikut.

Contoh Teks 1

Berikut ini adalah contoh teks eksposisi yang berjudul "Pemanasan Global dan Hilangnya Hutan Lindung" dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh teks tersebut adalah sebagai berikut.

Pemanasan Global dan Hilangnya 
Hutan Lindung

Pemanasan global adalah suatu kondisi di mana suhu di bumi kian hari kian panas. Adanya pemanasan global tersebut menyebabkan berbagai dampak negatif seperti lapisan ozon yang semakin tipis sehingga sinar ultraviolet bisa masuk ke bumi secara langsung tanpa ada penghalang. Selain itu, pemanasan global juga menyebabkan naiknya permukaan air laut karena es di kutub yang mencair.

Kohesi dalam Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia Kelas VIII (Revisi)

Adanya pemanasan global sendiri terjadi karena banyak gas karbondioksida yang terdapat di atmosfer bumi dan itu menjadikan lapisan ozonnya semakin menipis. Kadar gas karbondioksida yang ada di bumi tersebut tidak sebanding jumlahnya dengan keseluruhan pohon yang ada di bumi. Padahal, adanya pohon-pohon tersebut bisa menyerap karbondioksida.

Tidak hanya itu, hutan-hutan telah banyak yang dibuka untuk lahan pertanian, industri, perkebunan atau dialihfungsikan sebagai hutan produksi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan suhu di dunia ini memang terbilang parah. Pemanasan global ini terjadi lantaran banyaknya jumlah gas karbondioksida yang terdapat pada atmosfer bumi. Gas karbondioksida tersebut asalnya adalah dari asap pabrik atau bisa juga kendaraan bermotor. Jika melihat di sekeliling, tentu saja banyak pabrik yang beroperasi sehingga kadar dari karbondioksida semakin naik.

Ini sebatas yang ada di Negara Indonesia, belum yang ada di negara industri. Negara industri tentu saja mempunyai pabrik yang jumlahnya banyak. Bayangkan saja, seberapa banyak jasa karbondioksida yang asalnya dari aktifitas tersebut. Negara industri tersebut sudah selayaknya mengatasi karbondioksida yang keluar akibat aktifitas pabriknya.

Yang lebih parah lagi, hutan di dunia ini yang semestinya bisa mengurangi gas karbondioksida tersebut tidak bisa menjalankan fungsi mereka dengan baik. Hal itu disebabkan karena banyaknya pohon yang ditebang. Di samping banyaknya penebangan pohon di hutan.

Ada beberapa kasus di Indonesia sendiri seperti pengalihan fungsi dari hutan yang awalnya sebagai hutan lindung menjadi hutan konservasi. Adanya kegiatan-kegiatan tersebut tentu saja semakin menjadikan kondisi bumi buruk. 

Pemanasan global yang tengah terjadi di bumi beberapa tahun terakhir memang semakin parah karena semakin hari semakin banyak pabrik yang beroperasi sehingga menyebabkan asap dari kendaraan bermotor. Keadaan tersebut semakin para lagi lantaran adanya hutan yang semestinya mengurangi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas justru malah banyak ditebang.

Di samping penebangan hutan, alih fungsi hutan juga dapat menjadikan hutan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Alih fungsi hutan lindung menjadi jenis hutan konservasi pun sudah banyak dilakukan di negara ini.

Contoh Teks 2

Berikut ini adalah contoh teks eksposisi yang berjudul "Perkembangan Ekonomi Indonesia" dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh teks eksposisi tersebut adalah sebagai berikut.

Perkembangan Ekonomi Indonesia

Perkembangan ekonomi Indonesia tetap menunjukkan hasil yang efektif walapun keadaan ekonomi dunia sedanh mengalami krisis. Peningkatan ekonomi tersebut kurang lebih 6,4% lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan catatan suku tahun. Perkembangan ekonomi Indonesia tercatat 57,5% untuk wilayah pulau Jawa. Hal tersebut membuat Pulau Jawa menjadi pusat perkembangan ekonomi. Jika dikumpulkan menjadi satu maka perkembangan semester 1 tahun 2015 yan hanya berkembang sebanyak 6,3%.

Kohesi dalam Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia Kelas VIII (Revisi)

Walaupun demikian perkembangan ekonomi Indonesia mengalami ketidaknormalan. Hal tersebut dikemukakan oleh peneliti ekonomi Indonesia for global justice yang bernama Salamuddin Daeng. Salamuddin Daeng berpandangan bahwa perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak diimbangi dengan perkembangan kesejahteraan rakyat. Adapula faktor lain yang membuat perkembangan ekonomi Indonesia mengalami ketidaknormalan.

Faktor tersebut dapat dibagi menjadi empat yaitu perkembangan ekonomi dapat dipengaruhi oleh daya konsumsi rakyat yang berlebihan, semakin banyaknya hutang Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan perekonomian rakyat, sumber daya alam Indonesia semakin dikuasai oleh pihak asing karena banyaknya penanaman modal asing di negara Indonesia, maupun adanya ekspor bahan mentah keluar negeri yang semakin meningkat.

Selain Salamuddin Daeng ada pula peneliti ekonomi dari Universitas Gajah Mada bernama A Tony Prasetiantono yang berpendapat bahwa perkembangan ekonomi Indonesia ditopang oleh area dalam negeri. Namun akibat dari krisis global yang terjadi maka membuat ekspor pada suku ke tiga maupun keempat tahun ini menurun serta terjadinya penurunan angka perdagangan di Indonesia. Menurutnya hanya sedikit jumlah angka donatur ekspor terhadap PDB.

Dengan tingkat biaya yang lebih besar dengan tingkat aspirasi pemerintah yang cepat dapat mendukung perkembangan Indonesia sesuai pendapat dari A Tony. Hal tersebut dapat membuat indikator perubahan ekonomi menjadi kurang dari 5%. Jika jumlah inflasi menurun maka jumlah tunjangan akan semakin membesar.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pengertian, jenis kohesi dan contoh teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik di sekolah, khususnya materi teks eksposisi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.