Pilihan Kata (Diksi) dalam Teks Deskripsi | Bahasa Indonesia Kelas VII (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pilihan kata (diksi) dalam teks deskripsi bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pilihan kata (diksi) dalam teks deskripsi bahasa Indonesia. Mudah-mudahan apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pilihan kata (diksi) dalam teks deskripsi bahasa Indonesia.

Pilihan Kata (Diksi) dalam Teks Deskripsi | Bahasa Indonesia Kelas VII (Revisi)
 www.ilmubindo.com

1. Pengertian Pilihan Kata (Diksi)

Pilihan kata (diksi) adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Diksi merupakan ketepatan pilihan kata dan menjadi salah satu unsur yang sangat penting, baik itu dalam dunia tulis-menulis maupun dalam dunia tutur yang digunakan sehari-hari. Istilah diksi hanya digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan frasa, gaya bahasa, dan ungkapan.

2. Pilihan Kata (Diksi) Menurut Para Ahli

Di bawah ini dalah beberapa pendapat ahli mengenai pilihan kata (diksi) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun beberapa ahli yang di maksud adalah sebagai berikut.

Finoza, (2006:105) menyatakan bahwa diksi adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. Dengan kata lain, diksi atau pilihan kata merupakan upaya untuk memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu sesuai dengan situasi dan tempat kata-kata tersebut digunakan.

Keraf, (2008:24) memberikan tiga simpulan utama mengenai diksi.
  1. Diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk mengelompokkan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
  2. Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan memampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
  3. Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
3. Ketepatan Diksi (Pilihan Kata)

Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan penggunaan bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Di samping diksi yang tepat, efektivitas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi. 

4. Syarat-Syarat Ketepatan Pilihan Kata (Diksi)

Berikut ini adalah beberapa syarat-syarat ketepatan pilihan kata (diksi) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun beberapa syarat-syarat ketepatan pilihan kata (diksi) tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual, misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan kata konkret atau kata khusus (misalnya: mangga, sarapan, dan berenang).
  2. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya pria dan laki-laki, saya dan aku, buku dan kitab); berhomofoni (misalnya: bang dan bank, ke tahanan dan ketahanan); dan berhomografi (misalnya: apel buah, apel upacara; buku ruas, buku kitab).
  3. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (berasal dari bahasa Inggris issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus).
  4.  Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata umum) corolla (kata khusus, sedan buatan Toyota).
  5. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
  6. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat, misalnya dilegaisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
  7. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya: modern sering diartikan secara subjektif canggih.
  8. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya: inferensi (kesimpulan) dan inteferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh) dan syarat (ketentuan)
  9. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata yang hampir bersinonim, misalnya: adalah, yaitu, yang, merupakan, dalam pemakainnnya berbeda-beda.
  10. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi yaitu kata yang bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan makna yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika, dan kesopanan.
5. Contoh Teks Deksripsi

Berikut ini adalah salah satu contoh teks deskripsi yang di dalam terdapat pilihan kata (diksi) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh teks deksripsi tersebut adalah sebagai berikut.

Kucing Kesayanganku

Namanya adalah Kenzi, dia adalah kucing kesayanganku. Dia adalah kucing jantan yang saat itu aku temukan di pinggir jalan. Kenzi memiliki bulu yang halus dan berwarna cokelat belang putih. Bulu halusnya menyelimuti tubuhnya dari kepala sampai ke ekornya.

Pilihan Kata (Diksi) dalam Teks Deskripsi | Bahasa Indonesia Kelas VII (Revisi)

Semua bulunya berwarna cokelat dan berwarna putih pada kakinya. Sedangkan ekornya berwarna cokelat dan sangat menggemaskan. Kumisnya sedang, tidak panjang dan tidak pendek.

Kenzi memiliki bentuk kaki lebih pendek dari bentuk kaki kucing pada biasanya. Hidungnya kecil dan kumisnya sedikit panjang. Beratnya tubuhnya sedang yaitu sekitar 4 kg. Matanya berwarna hijau kekuningan dan sangat lucu ketika dia terkejut sambil membuka matanya lebar-lebar.

Kenzi lebih menyukai tidur seharian di atas keranjang tempat tidurnya. Ketika tidur kenzi lebih suka dielus bagian punggungnya. Saat mengelus, dia memainkan ekornya ke kanan dan ke kiri.

Kenzi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Dia baru bangun jika merasa lapar. Ketika lapar dia akan menuju ke tempat makan yang telah disediakan yang disimpan di dapur.

Saat lapar dia akan terus mengeong sampai dia mendapatkan makanannya. Dia akan memasang muka menyedihkan ketika tidak diberi makan. Kucing ini sangat lucu dan sangat disayangi keluarga kami.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pilihan kata (diksi) dalam teks deskripsi. Moga-moga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat kemajuan belajar anak didik dalam memahami pilihan kata (diksi) dalam teks deskripsi bahasa Indonesia. Selamat belajar dan semoga sukses. Terima kasih.