Langkah-Langkah dan Contoh Telaah Teks Eksplanasi | Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Revisi

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan langkah-langkah dan contoh telaah teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang langkah-langkah dan contoh telaah teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami dan membuat hasil telaah teks eksplanasi dalam bahasa Indonesia.

Langkah-Langkah dan Contoh Telaah Teks Eksplanasi | Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Revisi
www.ilmubindo.com

A. Menelaah Teks Eksplanasi

Di bawah ini adalah beberapa langkah-langkah yang bisa kalian gunakan dalam menelaah teks eksplanasi. Adapun beberapa langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Carilah salah satu contoh teks eksplanasi bertema Fenomena alam, sosial, dan budaya.
2. Tentukanlah bagian-bagian dari teks eksplanasi tersebut berdasarkan struktur teks eksplanasi yang terdiri dari judul, pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
3. Setelah kalian selesai menentukan struktur teksnya kalian tinggal kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi tersebut.
4. Teks eksplanasi telah selesai kita telaah, tinggal di serahkan ke guru bidang studi agar dilakukan penilaian.

B. Contoh Telaah Teks Eksplanasi

Berikut ini adalah salah satu contoh hasil telaah teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun hasil telaah teks tersebut adalah sebagai berikut.

Judul:

Proses Terjadinya Siang dan Malam

Pernyataan Umum:

Setiap hari kita mengalami perputaran waktu siang dan malam. Bumi mengalami masa terang dan gelap dalam waktu tertentu. Manusia menjalankan aktivitas setiap hari pada waktu-waktu tersebut, mulai terbit hingga terbenamnya matahari. Perputaran waktu tersebut bagi manusia adalah bagian dari perjalanan hidup di Bumi. Namun, banyak manusia yang tidak mau tahu tentang proses alami terjadinya perputaran waktu tersebut. Lalu, bagaimana sebenarnya peristiwa siang dan malam bisa terjadi?

Deretan Penjelas:

Bumi merupakan salah satu planet yang terdapat dalam tata surya. Bumi melakukan dua perputaran sekaligus, yaitu berputar mengelilingi Matahari dan berputar pada porosnya. Bumi mengelilingi Matahari dalam satu putaran memerlukan waktu 36514 hari atau kurang lebih satu tahun. Berkaitan dengan  Matahari, Bumi berputar pada porosnya dalam satu putaran memelurkan waktu sekitar 24 menyebabkan terjadinya waktu siang dan malam di Bumi.

Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan Matahari. Pada saat itulah bagian wajah Bumi mengalami peristiwa siang. Seiring dengan perputaran, wajah Bumi yang semula berhadapan dengan Matahari, kemudian berbalik dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi tersebut tidak disinari Matahari. Dengan demikian, bagian Bumi tersebut mengalami peristiwa malam.

Ada pula hal menarik pada perputaran Bumi tersebut. Manusia yang hidup di wilayah ekuator atau garis imajiner yang membelah bagian Utara dan Selatan Bumi mengalami panjang waktu siang dan malam hampir sama, yaitu rata-rata 12 jam. Berbagai lokasi di Bumi pada umumnya disinari Matahari selama 12 jam per hari. Namun, di tempat-tempat tertentu, panjang siang dan malam pada waktu tertentu di sepanjang tahun berbeda. Ada kalanya suatu tempat di bagian Utara atau Selatan garis ekuator mengalami waktu siang atau malam yang lebih panjang.

Interpretasi:

Perbedaan panjang waktu siang dan malam ini juga disebabkan berputarnya Bumi terhadap matahari (revolusi). Hal yang perlu kita ketahui adalah poros atau sumbu Bumi ternyata memiliki kemiringan 23,50 terhadap Matahari. Kemiringan poros Bumi ini tidak hanya menyebabkan waktu siang atau malam yang lebih panjang di wilayah tertentu, tetapi juga berpengaruh pada terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur, dan semi) di Bumi, terutama di wilayah yang berjauhan dengan garis ekuator. Begitulah proses alamiah terjadinya siang dan malam yang selalu kita rasakan dan alami setiap hari.

C. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan teks lainnya. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.

a. Menggunakan konjungsi, kausalitas, antara lain sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan sehingga.
Contoh:
Lapisan udara panas yang berada dekat dengan tanah akan terperangkap oleh lapisan udara dingin yang berada di atasnya. Oleh karena itu, cahaya mengalami pembiasan secara horizontal pada pandangan. Pembiasan tersebut bergerak ke atas karena pengaruh internal total.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada, dan akhirnya.
Contoh:
Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat terkena panas matahari. Air yang menguap melayang ke udara, lalu bergerak menuju awan yang tinggi.
c. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti penceritanya.
Contoh:
Surabaya, hujan asam, fatamorgana, banjir, dan gaya hidup.
d. Menggunakan kata istilah sesuai dengan topik yang dibahas.
Contoh:
Proses terjadinya angin puting beliung erat kaitannya dengan keberadaan awan Kumulonimbus (Cb). Awan Cb terbentuk oleh uap air hasil penguapan intensif. Dalam waktu tertentu, uap air itu akan terangkut ke bawah awan Cumulus, awan Cumulus biasa tumbuh dari awan-awan stratus yang kemudian berkembang menjadi awan cumulus. Temperatur di dalam awan lebih hangat dibanding dengan suhu udara di sekitarnya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah dan contoh telaah teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami langkah-langkah dan contoh telaah teks eksplanasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.