Contoh Soal Teks Drama | Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII (Terbaru)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal bahasa Indonesia kelas delapan materi pembelajaran teks drama terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang contoh soal bahasa Indonesia kelas delapan materi pembelajaran teks drama. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami dan mengerjakan contoh soal bahasa Indonesia kelas delapan materi pembelajaran teks drama.

Contoh Soal Teks Drama | Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII (Terbaru)

1. "Kamu, siswa baru, rupanya pintar, ya?" ejek Indah, ketua kelas. Begitu pula teman-teman yang lainnya menggejek Dita sebagai penyontek ulung.
"Aku tidak menyontek, sungguh! Aku mengerjakan sendiri!" sanggah Dita sembari menekan rasa takut.
"Bohong! Buktinya, waktu kamu duduk di belakang itu hasil ulanganmu jelek!" bentak Indah.
"Ta... tapi aku tidak menyontek," kata Dita hampir menangis.
"Sudahlah mana ada pencuri yang mau mengaku atas perbuatannya," sela Bambang dengan nada mengejek.
"Begini saja, kalau memang kamu betul-betul tidak menyontek, nanti kalau ada ulangan lagi, kamu harus duduk di kursi paling belakang sana itu, dan buktikan bahwa kamu pun bisa memeroleh nilai sembilan puluh tanpa Melati!" ujar Indah memberi keputusan.
Konflik dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
A. Indah dituduh menyontek ketika ulangan berlangsung
B. Bambang merasa jengkel dengan sikap Indah terhadap Dita
C. Banyak siswa menuduh Dita menyontek saat ulangan 
D. Melati memberikan bantuan kepada Dita pada waktu ulangan

2. Gito : "Ini pasti ini ulah si Rika. Ia balas dendam kepada kita." (Sambil membersihkan kelas.
Nadia : "Rasanya hal itu tak mungkin. Rika bukan tipe anak pendendam. Setahuku selama ini ia baik."
Gito : "Mungkin juga. Buktinya kelas kita sekarang kotor. Mungkin sepulang sekolah kemarin ia senggaja membuang sampah-sampah ini."
Isi dialog tersebut adalah ....
A. memperdebatkan kelas yang kotor
B. prasangka buruk terhadap Rika
C. Rika termasuk anak pendendam
D. kekecewaan Gito kepada Rika

3. Adi : Benar dalam liburan ini sekolah kita akan berdarmawisata, Pak?
Kepala Sekolah : Benar! mengapa Adi bertanya?
Adi : Untuk menyakinkan diri. Darmawisata ke mana, Pak?
Kepala Sekolah : Belum di pastikan. Mungkin kebun raya Bogor. Mungkin pula ke pantai Pangandaran.
Adi : Mudah-mudahan ke Kebun Raya Bogor. Saya belum pernah ke sana.
Kepala Sekolah : Itu hasil rapat yang menentukan.
Watak Kepala Sekolah berdasarkan penggalan drama di atas adalah ....
A. bijaksana
B. pemberani
C. penakut
D. keras kepala

4. Zaya : Kakakmu baru wisuda sarjana, ya?
Ara : Ya, ia diwisuda dengan predikat sangat memuaskan.
Zaya : Sampaikan salam saya untuk kakakmu
Aya : Terima kasih, nanti saya sampaikan. Oh, jika kau bersedia, datang ya, pada acaranya nanti malam.
Zaya : Terima kasih, jika tidak berhalangan saya datang.
Kalimat yang tepat melengkapi percakapan Zaya pada baris ketiga adalah ....
A. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan kakakmu
B. Selamat ya, Ar, nasib kakakmu mujur sekali
C. Selamat bergembira di hari yang cerah ini
D. Selamat semoga kamu berbahagia

5. Yoga : Kamu sudah dengar berita tentang Rury?
Pohan : Belum, memang ada apa dengan Rury?
Yoga : Kemarin, dia jatuh dari pohon mangga, kakinya patah dan sekarang dirawat di rumah sakit.
Danu : Ah, biarkan saja. Biar dia tahu rasanya karena mengambil mangga orang, ya?
Watak tokoh Yoga pada kutipan drama di atas adalah ....
A. tidak peduli
B. masa bodoh
C. pencuriga
D. perhatian

6. Amran (bicara sendiri) : Sudah pukul setengah delapan lewat ... ke mana perginya Anhar? (melihat pintu dalam) Gun! Gunadi!
Gunadi (masih di dalam) : Ya, Kak! (keluar menemui Amran)
Amran (duduk) : Ke mana katanya Anhar tadi?
Gunadi : Mau memancing ke tempat kita mendapat ikan besar dahulu, Kak.
Amran : Kenapa kau bolehkan saja? Kalau ayah dan ibu tahu, tentu akan marah. (berdiri dan berjalan pelan) Kau tahu ...
Kau tahu itu bahaya ...?
Dialog drama tersebut menggambarkan suasana ....
A. kekhawatiran
B. kengerian
C. ketakutan
D. kesenangan

7. Wawan : Dik, sudah beres masalahmu dengan Diman?
Sidik : Ah, bodo amat, Wan. Dia memang harus dihabisin.
Wawan : Lho, gmana sih? Bicaralah baik-baik dengannya. Dia 'kan temen kita juga kan?'
Sidik : Maunya sih gitu. Tetapi kayaknya dia keras kepala.
Wawan : Ah, enggak, asal kamu memahami karakter dia.
Sidik : Pokoknya, dis saya harus tegasi. Apapun yang terjadi saya sudah siap!
Wawan : Jangan begitu, Dik. Kita harus nyaman dan damai bersama kawan. Bukannkah kita ini tahun depan harus UNBK, penentu masa kita?
Sidik : Ssst, Bu Anik datang, ayo masuk kelas. Sebentar lagi!
Latar peristiwa percakapan kedua siswa pada kutipan teks tersebut di atas adalah ....
A. sore hari di dalam kelas
B. di depan kelas pada saat pulang sekolah
C. siang hari di depan kelas
D. di dalam kelas dan saat pelajaran

8. Wawan : Tolooooong ... Ada yang mau jahat kepada saya!
Sidik : Mana? Mana orangnya?
Wawan : Ayo kita hajar biar kapok!
Sidik : Jangan! Jangan! Kita tidak boleh main hakim sendiri.
Bukti watak Sidik dalam kutipan drama tersebut yang tergolong bijaksana adalah ....
A. Dia mau membantu orang yang berbuat jahat
B. Dia memberitahukan ornag yang berbuat jahat
C. Dia mengajak orang-orang untuk menghajar perampok
D. Dia mengingatkan orang-orang untuk tidak main hakim sendiri

9. Sore itu, seorang ibu menggendong anaknya yang usianya baru sembilan bulan ke tempat praktik Dokter Wira.
Dokter : Putra Ibu sakit apa?
Ibu : Tidak sakit Dok. Hanya perlu imunisasi
Dokter : O, imunisasi apa, Bu?
Ibu : Campak, Dok, karena anak saya sudah sembilan bulan.
Dokter : Wah, Ibu termasuk ibu yang baik. Selalu memerhatikan kebutuhan putranya.
Ibu : Ah, Dokter bisa saja!
Dokter : Ya, karena kadang-kadang seorang ibu lupa akan perlunya imunisasi lengkap bagi anaknya. Padahal imunisasi itu penting.
Latar kutipan drama tersebut adalah ....
A. posyandu
B. puskesmas
C. rumah sakit
D. tempat dokter

10. Reni : Kurasa tak ada gunanya kita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, bukan guru lagi, bukan pendidik. Ia belagak penguasa.
Kusni : Itu tafsiranmu, Ren. Menurut dia tindakannya itu mendidik.
Amin : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anaknya sendiri. Gila.
Kusni : Masak begitu?
Amin : Kalau mendidik anaknya sendiri bukan begitu caranya.
Kusni : Tentu saja tidak. Ia bertindak dengan caranya sendiri.
Reni : Sudahlah! Kalau menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Kita mogok, nanti, kalau sekolah kita tutup tahun, kita semua diam.
Watak tokoh Reni dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ....
A. pemarah
B. penyabar
C. pendendam
D. pemikir

11. 1) Jaya : Gawangku tidk pernah kebobolan, Gus.
2) Agus : Ah, yang benar!
3) Jaya : Tidak percaya, masa aku berbohong.
4) Agus : Tidak pernah kebobolan gawangmu?
5) Jaya : Sekali pun tidak pernah, kalau aku yang menjaga gawangnya. Tetapi teman-teman suka kalau aku menjadi penyerang.
6) Agus : Jangan suka membusungkan dada, awas nanti kalau meletus.
7) Jaya : Yang penting buktinya, Gus. Pernah gawangku kebobolan kalau bertanding?
8) Agus : Nggak pernah? Ingat, dua bulan yang lalu, ketika musuh anak-anak Sawahan? Karena malu diolok-olok teman, akhirnya kau memilih menjadi penyerang saja.
Bukti watak Jaya sombong dapat diketahui dari pernyataan Agus yang bernomor ....
A. 2)
B. 4)
C. 6)
D. 8)

12.  Yanti : "To, tentu kamu sudah lelah. Mari saya bantu membawakan kardus itu!"
Tanto : "Benar, Yan. Saya sudah lelah. Mari kita bawa kardus itu bersama-sama.
Yanti : "...?"
Tanto : "Terima kasih Yan. Engkau memang sahabat yang baik hati."
Kalimat tanya yang sesuai untuk melengkapi dialog di atas adalah ....
A. Bagaimana cara membawanya
B. Bagaimana bila kita tenteng bersama?
C. Bagaimana kalau kardus isinya kita bagi dua?
D. Bagaimana kalau kardus itu kita titipkan saja?

13.  Andi : "Hai, mengapa kau kelihatan sibuk sekali?"
Susi : "Ah, tidak."
Andi : "Bagaimana kalau pekerjaan itu saya bantu?"
Susi : "Tidak usah."
Andi : "Bukankah kalau saya bantu akan lebih cepat selesainya?"
Susi : "Sendiri saja".
Watak Susi berdasarkan penggalan drama di atas adalah ....
A. penakut
B. pemberani
C. pendiam
D. sombong

14. Ibu : "Maaf, saya mengganggu. Apa ada yang melihat Syamsuddin?"
Han : "Syamsuddin?"
Ibu : "Anak saya."
Han : "O, si Syam. Ada apa?"
Ibu : "Sejak siang belum pulang. Padahal belum makan siang, mandi sore, dan sekarang sudah saatnya makan malam. Dia belum pulang juga."
Han : "Apa tadi habis dimarahi?"
Tema cuplikan drama di atas adalah ....
A. ketakutan
B. kesedihan
C. kemarahan
D. kekhawatiran

Kutipan teks drama berikut untuk soal nomor 15 dan 16.
Ami : Boleh berobat jalan saja, Dok?
Dokter : Tidak! Anda harus di infus. Besok pagi Anda saya rujuk ke rumah sakit.
Ami : Terima kasih, Dok. Saya akan memberi tahu Bapak dan Ibu saya. Berapa saya harus bayar, Dok?
Dpkter : Tidak usah bayar dulu. Nanti saja kalau sudah sembuh. Malam ini Anda harus banyak istirahat.
15. Latar tempat pada kutipan naskah drama tersebut adalah ....
A. di ruang praktik dokter
B. di teras puskesmas
C. di rumah sakit
D. di rumah dokter

16. Watak tokoh dokter dalam kutipan drama tersebut adalah ....
A. ramah
B. sopan
C. taat
D. bijaksana