Ciri-Ciri dan Contoh Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia SMP Kurikulum 2013

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan materi tentang ciri-ciri dan contoh teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang ciri-ciri dan contoh teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan belajar anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Selamat belajar dan semoga apa yang kalian harapkan sesuai dengan kenyataan. Terima kasih.

Ciri-Ciri dan Contoh Teks Eksposisi | Bahasa Indonesia SMP Kurikulum 2013
www.ilmubindo.com

Ciri Ciri Teks Eksposisi 
  1. Tulisan yang ada di dalamnya berdasar pada data dan juga fakta yang benar-benar valid.
  2. Tulisan yang disajikan dalam teks ini memiliki sifat netral dan objektif. Yang dimaksud adalah di dalam tulisan tersebut tidak ada kecenderungan untuk memihak siapa pun. Sehingga dalam hal ini, penulis tidak bisa semena-mena menuliskan apa yang mereka kehendaki. Karena yang harus ditulis dalam teks eksposisi adalah fakta yang berdasarkan pada bukti nyata.
  3. Data serta informasi yang terdapat di dalamnya dipaparkan dengan sangat jelas atau gamblang.
  4. Gaya penulisannya memiliki sifat persuasi informatif.
  5. Pembahasan yang ditulis adalah suatu fakta, bukan karangan dari penulis ataupun  opini. Sehingga hampir tidak dijumpai hal-hal yang sifatnya fiktif dalam teks eksposisi ini.
  6. Menggunakan bahasa yang sifatnya baku. Teks eksposisi ini secara umum memang menghindari jenis bahasa nonformal atau bahasa santai, sehingga lebih mengutamakan bahasa yang baku.
Contoh Teks Eksposisi

Pendidikan 

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dan dibutuhkan di dalam kehidupan ini. Dengan adanya pendidikan, seseorang tentu saja bisa menemukan jati diri mereka. Adapun jati diri itu sendiri sesungguhnya bisa terbentuk karena adanya karakter seseorang.

Nah, menanggapi hal tersebut, pemerintah mencoba untuk ikut membentuk karakter tersebut dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mengubah Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 13. Perubahan ini ternyata memberikan syarat adanya suatu bentuk pendidikan karakter di dalam sistem pendidikan di Indonesia.

argumentasi karakter adalah sebuah pendidikan menekankan kepada sisi kemampuan dari siswa secara individu. Bisa dikatakan bahwa pendidikan karakter itu sendiri merupakan suatu bentuk pendidikan yang berupaya untuk menggali potensi dalam diri seseorang individu. Jika di bangku sekolah, maka individu tersebut adalah siswa atau peserta didik.

Pendidikan karakter tersebut amatlah penting supaya nantinya bisa menggali bakat-bakat tersembunyi yang dimiliki oleh tiap-tiap siswa. Dan yang penting untuk digarisbawahi adalah bahwa masing-masing siswa tentu saja mempunyai potensi,bakat, dan juga kecerdasan yang berbeda antara satu degan yang lain. Selain itu, bidang yang mereka minati dan kuasai juga pastinya berbeda.

Seorang siswa yang tidak pintar di dalam satu pelajaran belum tentu ia adalah siswa yang notabene bodoh. Di bidang yang lainia pastilah memiliki kemampuan dan juga keunggulan tersendiri. Dan dengan adanya pendidikan karakter, maka cerdas atau tidaknya seorang peserta didik.

Di mana hal ini tidak lagi melulu ditentukan oleh pintar atau tidaknya dia di dalam kelas. Guru juga tidak diperkenankan memberikan label bodoh kepada siswa jika kebetulan ia tidak pandai di dlam hal mata pelajaran kelas.

Pendidikan karakter ini ternyata juga telah diupayakan oleh pemerintah, yakni dengan memberikan kurikulum terbaru dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan Kurikulum 13. Dengan adanya kurikulum ini, maka pemerintah berupaya melakukan penggalian potensi di masing-masing siswa dan juga mencoba menanamkan karakter dari siswa itu sendiri.

Di antara karakter yang diajarkan adalah karakter yang memiliki rasa toleransi tinggi atas suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia sendiri merupakan sebuah bangsa dengan berbagai bahasa, kepercayaan, karakter, adat istiadat dan sebagainya. Sehingga, sejak bangku sekolah harus ditanamkan nilai-nilai toleransi tersebut.

Di samping itu, pendidikan karakter juga bertujuan untuk membekali siswa di masa depannya nanti. Siswa perlu memiliki suatu keahlian dan juga skill tertentu yang mesti dikuasai di era milenial seperti sekarang ini.

Pendidikan karakter adalah bekal sejak dini untuk siswa di masa yang akan datang. Siswa perlu memiliki sikap toleran sejak saat ini dengan sesamanya. Mereka juga harus memiliki potensi atau skill yang bisa dibanggakan supaya bangsa ini beberapa tahun ke depan benar-benar mampu menjawab dan menghadapi kemajuan zaman yang semakin pesat ini.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang ciri-ciri dan contoh teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Selamat belajar, semoga bermanfaat, dan terima kasih.