Penulisan Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Penulisan Kata yang Tepat

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan contoh penulisan huruf kapital dan huruf miring yang tepat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga artikel kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi penulisan huruf kapital dan huruf miring yang tepat. Selamat belajar, semoga sukses.

Huruf Kapital, digunakan untuk:
  1. Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan (termasuk kata gantinya) dan kitab suci. Misal: Allah, Maha Esa, Alkitab, Quran, rahmat-Nya.
  2. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, bangsawan, keagamaan yang diikuti nama orang. Misal: Sultan Hasanuddin, Haji Syafi'i, Imam Malik.
  3. Huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, dan tempat. Misal: Doktor Hendy, Bupati Tegal, Menteri Olahraga.
  4. Huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misal: Mutmainah, Kamali.
  5. Huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misal: Perang Badar, hari Sabtu, bulan Maret, tahun Hijriah, hari Raya Idul Fitri, hari Raya Nyepi.
  6. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misal: suku Asmat, bahasa Spayol, bangsa Indonesia.
  7. Huruf pertama semua nama geografi. Misalnya: Selat Malaka, Samudra Pasifik, Laut Jawa, Gunung Merapi, Kali Progo, Terusan Suez.
  8. Huruf pertama nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misal: Undang-Undang Pendidikan, Keputusan Presiden, Republik, Mahkamah Agung, Dewan Perwakilan Rakyat.
Penulisan Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Penulisan Kata yang Tepat
www.ilmubindo.com

Huruf Miring, Digunakan untuk:
  1. Menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, tabloid yang dikutip dalam tulisan. Misal: majalah Nova, tabloid Navalda, koran Sindo.
  2. Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misal: Oriza satifa, Molusca, devide et impera, morning sunrise.
Penulisan Kata
Bentuk kata secara umum terbagai atas kata dasar (asli) dari kata turunan yang terbentuk karena adanya proses gramatikal (tata bahasa), seperti afiksasi, reduplikasi, klitika, gabungan kata, preposisi, artikel, dan partikel. 

a. Klitika
Klitika merupakan bentuk kata ganti ku-, kau-, -mu, dan -nya yang ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti atau mendahuluinya.
Misal:
Silakan semua kauambil atau kuambil rumahmu, dan tanahnya!

b. Gabungan Kata
Gabungan kata adalah bentuk senyawa dan serapan yang tidak bisa berdiri sendiri (mandiri) ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misal:
adidaya, internasional, antarkota, prajabatan, pascasarjana, swasembada, bumiputera, olahraga.

c. Preposisi
Preposisi atau kata depan di-, dari- ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali kepada dan daripada yang sudah lazim dianggap satu kata.
Misal:
Ke mana, di mana, dari mana, di dalam, di sini, ke pasar.

d. Artikel
Bentuk artikel atau kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misal:
Sang kancil pergi ketika si petani datang.

e. Partikel
Bentuk partikel -lah, -kah, -tah ditulis serangkai, sedangkan -pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali kata yang lazim ditulis serangkai, seperti bagaimana pun, meskipun, adapun, maupun, biarpun, sungguhpun, kalaupun, dan sekalipun.
Misal:
Bacalah buku itu sekalipun bel telah berbunyi dua atau tiga kali pun.

Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.