Langkah-Langkah Menyimpulkan Unsur Pembangun dan Makna Puisi (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang langkah-langkah menyimpulkan usnur pembangun dan makna puisi terbaru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang langkah-langkah menyimpulkan usnur pembangun dan makna puisi terbaru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Dan harapannya, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami langkah-langkah menyimpulkan usnur pembangun dan makna puisi terbaru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Berikut adalah penjelasannya.

Langkah-Langkah Menyimpulkan Unsur Pembangun dan Makna Puisi (Revisi)
www.ilmubindo.com

A. Langkah-Langkah Pemaknaan Puisi

Pemaknaan puisi ini dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
  1. Mengidentifikasi kesatuan unsur pembangun puisi.
  2. Menentukan kata kunci dalam setiap larik puisi
  3. Mengaitkan maksud puisi dengan kehidupan nyata
  4. Memparafasakan setiap bait puisi berdasarkan kata kunci dan realita
  5. Menyimpulkan keseluruhan isi puisi berdasarkan data yang telah dihimpun.
B. Contoh Teks Puisi

Berikut ini adalah contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun beberapa contoh teks puisi tersebut adalah adalah sebagai berikut.

Aku

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu 
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang 
dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Tak Sepadan

Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang kau mengembara serupa
Ahasveros
Dikutuk-sumpah Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka

Senja di Pelabuhan Kecil

Buat Sri Ayati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. 
Kapal perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya maut 
berpaut
Gerimis mempercepat kelam. 
 Ada  juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari 
berenang
Menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang
ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyisir semenanjung, masih
pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Cintaku Jauh di Pulau

Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja"
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng 
sendiri.

Kawanku dan Aku

Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat
Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah menyimpulkan usnur pembangun dan makna puisi terbaru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Semoga apa yang admin bagikan dapat membantu anak didik dalam memahami langkah-langkah menyimpulkan usnur pembangun dan makna puisi terbaru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Semoga bermanfaat dan terima kasih.