Contoh Teks Deskripsi tentang Produk Budaya | Bahasa Indonesia Kelas VII (Revisi)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh teks deskripsi tentang produk budaya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII materi pokok pembelajaran teks deskripsi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang contoh teks deskripsi tentang produk budaya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami dan membuat contoh teks deskripsi tentang produk budaya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru di sekolah.

Contoh Teks Deskripsi tentang Produk Budaya | Bahasa Indonesia Kelas VII (Revisi)

Dewasa ini para remaja sudah tidak peduli dengan produk kebudayaan bangsa. Mereka lebih memilih menggunakan produk-produk budaya dari luar negeri. Salah satu produk budaya yang mulai ditinggalkan adalah kain tradisional.

Kain tradisional adalah kain yang berasal dari budaya daerah lokal yang dibuat secara tradisional dan digunakan untuk kepentingan adat-istiadat. Ada beberapa macam kain tradisional Nusantara yang sudah cukup dikenal seperti ulos, patola, prada, batik, tenun Dayak, sutra Bugis, sesaringan, dan kain bebali.

Berikut adalah beberapa kain tradisional Nusantara yang harus dilestarikan.

1. Kain Ulos

Kain ulos merupakan kain tenun dari Sumatra Utara yang ditenun dengan menggunakan alat tenun tradisional. Warna dominan kain ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas dan perak.

2. Kain Patola

Kain patola merupakan sejenis kain tenun ikat ganda yang berasal dari Gujarat, India Utara. Bagi sebagian orang Indonesia kain patola dianggap sebagai kain kebesaran yang dapat dikenakan pada saat upacara adat. Kain patola yang berkembang di Indonesia sebagian besar didominasi oleh corak dasar dan ragam hias berupa manusia, binatang, tumbuhan, serta benda-benda lain yang berbentuk geometris.

3. Kain Prada

Kain prada berasal dari Bali. Kain ini biasa digunakan penari-penari di Bali. Biasanya kain prada dihiasi corak bunga emas atau burung.

4. Kain Batik

Kain batik adalah salah satu kain tradisional Nusantara yang terkenal. Kain batik adalah kain yang dilukis menggunakan malam atau lilin. Pewarnaan kain batik dapat dengan cara alami dan kimiawi. Pada zaman dahulu kain batik hanya dikenakan di lingkungan keraton. Namun, saat ini kain batik populer dikenakan dalam kegiatan sehari-hari.

5. Tenun Dayak

Kain ini berasal dari masyarakat Dayak di Pulau Kalimantan. Kain ini mempunyai ciri khas corak yang diambil dari alam sekitar, seperti flora dan fauna. Selain itu, tenun Dayak bercorak animistis.

6. Sutra Bugis

Kain sutra Bugis dibuat dengan cara ditenun. Warna khas kain ini menjadi ciri khas. Menurut kepercayaan masyarakat Bugis, kegiatan menenun ini diilhami dari sebuah legenda sarung yang ditinggalkan dewa di pinggir Danau Tempe.

7. Kain Sesaringan

Kain sesaringan merupakan kain khas Banjar, Kalimantan Selatan. Kain ini seperti kain batik celup atau jumputan. Perbedaan dengan jumputan hanya di coraknya. Kain ini biasanya digunakan saat acara-acara adat di suku Banjar.

8. Kain Bebali

Kain bebali adalah kain hasil tenunan yang berasal dari Bali. Kain ini digunakan pada saat upacara-upacara keagamaan. Kain bebali juga dikenal dengan nama kain wangsul. Motif kain bebali di antaranya ragam hias tumbuh-tumbuhan, binatang, garis geometris, manusia, dan perembon.

9. Kain Gringsing

Kain gringsing adalah satu-satunya kain dari Indonesia yang dibuat dengan menggunakan teknik tenun ikat ganda dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali. Motif kain gringsing hanya menggunakan tiga warna yang disebut dengan tridatu. Pewarna alami yang digunakan dalam pembuatan motif kain gringsing adalah kelopak pohon kepundung putih yang dicampur dengan kulit akar mengkudu, minyak buah kemiri, air abu kayu, dan pohon taum.