Contoh Pemakaian Tanda Baca | Bahasa Indonesia SD, SMP, dan SMA (Revisi 2019)

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pemakaian tanda baca dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi pembelajaran tentang pemakaian tanda baca dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami pemakaian tanda baca dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Contoh Pemakaian Tanda Baca | Bahasa Indonesia SD, SMP, dan SMA (Revisi 2019)
www.ilmubindo.com

A. Penggunaan huruf kapital atau huruf besar

a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat.
Contoh:
1. Apa maksudnya
2. Simpanlah buku itu!
3. Ayah pergi ke kantor.
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
1. Kakak bertanya, "Kapan ibu pulang?"
2."Kemarin engkau terlambat," katanya.
c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
1. Yang Maha Pengasih
2. Yang Maha Kuasa
3. Umat Islam sedang merayakan hari kemenangan.
d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
1. Beliau bernama Raden Nugraha
2. Haji Agus Salim merupakan imam besar di desa ini
3. Ayah Nabi Ismail adalah Nabi Ibrahim.
e) Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh nama orang atau yang dipakai sebagai nama pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Contoh:
1. Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang meninjau daerah banjir.
2. Profesor Yus Rusyana merupakan ahli budaya.
3. Perdana Menteri Malaysia mengadakan hubungan diplomasi dengan Indonesia.
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Contoh:
1. Amir Hamzah termasuk penyair angkatan Pujangga Baru.
2. Dewi Sartika adalah pahlawan perempuan dari Jawa Barat
3. Acara itu dimeriahkan oleh penampilan Glen Fredly
g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, negara, dan bahasa.
Contoh:
1. Ali berasal dari suku Sunda
2. Hilda sedang mempelajari bahasa Inggris.
3. Bangsa Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan negara Malaysia
h) Huruf kapital digunaka sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirayakan setiap tanggal 17 Agustus
2. Idul Fitri dirayakan setelah berpuasa satu bulan
3. Tahun Masehi dan tahun Hijriah sangat berbeda perhitungannya.
i) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh:
1. Bandung terkenal sebagai pusat belanja.
2. Andri sedang berlibur di Jakarta. 
B. Penggunaan tanda titik (.)

a)  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan!
Contoh:
1. Kakek sedang duduk.
2. Andi sedang membaca di taman.

b) Tanda titik dipakai untuk menunjukkan angka jam, menit, dan detik sebagai penanda waktu.
Contoh:
1. Tepat pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) kereta api jurusan Jakarta-Bandung akan diberangkatkan.

c) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, serta tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.

d) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
1. Ia lahir pada tahun 1985 di Bandung
2. Lihat halaman 1243
3. Nomor gironya 65789

C. Penggunaan tanda koma (,)

a) Tanda koma dapat dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangnya.
Contoh:
1. Ibu membeli gula, sabun, dan odol di pasar.
2. Surat biasa, surat kilat, atau surat khusus memerlukan perangko.

b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.
Contoh:
1. Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
2. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

c) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Termasuk di dalamnya adalah oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh:
1. Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
2. Jadi, persoalannya tidak semudah itu.

d) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
1. Kata ibu, "Saya gembira sekali."
2. "Saya gembira sekali," kata ibu, "Karena kamu lulus."

e) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
1. B. Ratulangi, S.E.
2. Ny. Khadijah, M.A.

D. Penggunaan tanda titik koma (;)

a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

b) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran radio "pilihan pendengar."

E. Penggunaan tanda titik dua (:)

a) Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
1. Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Hanya dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

b) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Agung
Sekretaris : Lince
Bendahara : Poki

c) Tanda titik dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dan percakapan.
Contoh:
Linda : (Meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"
Amir : "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk)
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)

F. Penggunaan tanda tanya (?)

a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya
Contoh:
1. Kapan ia berangkat?
2. Saudara tahu, bukan?

b) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
1. Ia dilahirkan pada tahun 1986 (?)
2. Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang

G. Penggunaan tanda seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh:
1. Merdeka!
2. Cepat pergi dari sini!

H. Penggunaan tanda petik ("...")

a) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
"Saya belum siap," kata Mira, "Tunggu sebentar!"

b) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, Dari Suatu Tempat.

c) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh:
Kata Toni, "Saya juga minta satu."

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang pemakaian tanda baca dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami pemakaian tanda baca dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Terima kasih.